Sarawak (Antara Kalbar) - Aksi aktraktif Osaka Monaurail, grup musik asal Jepang, menutup Borneo Jazz Festival 2017 yang berlangsung selama dua hari di Miri, Sarawak, Malaysia mulai Jumat (13/5) hingga Minggu (13/5) dinihari.

Penonton yang memadati bagian depan panggung ikut menggoyangkan badannya sembari menikmati grup musik yang tampil cukup energik tersebut.

Petikan gitar khas Jepang yang terkadang meninggi di satu waktu menambah penampilan grup musik ini,

Pada hari kedua Borneo Jazz Festival 2017 yang digelar di kawasan ParkCity Everly Hotel Miri itu, sejumlah musisi kelas dunia tampil.

Salah satunya Laila Biali, wanita kelahiran Italia yang kini tinggal di Kanada. Meski sudah menelurkan sejumlah album, ia juga sempat membawakan lagu musisi lain seperti karya David Bowie.

Ia pun piawai memadukan keahliannya bermain piano dan bernyanyi dengan komposisi musik yang unik antara jazz kontemporer dan pop moderen.

Dari Indonesia, ada Idang Rasjidi Syndicate yang mampu membius penonton yang hadir. Dua anaknya yang ikut mengisi formasi adalah Shadu di bass dan Shaqu di drum, menunjukkan kualitas yang mumpuni.

Permainan saksopon Richard Hutapea dan Iwan Wiradz di perkusi/gendang, semakin memperkuat komposisi jazz nusantara Idang Rasjidi, serta sikap "cool" sang gitaris, Tio Alibasyah.

Idang juga seolah ingin menunjukkan bahwa Indonesia juga kaya akan musisi jazz berusia muda.

Borneo Jazz Festival merupakan gelaran tahunan yang diorganisir oleh Sarawak Tourism Board. Ajang ini menampilkan musisi dari berbagai belahan dunia. Penonton yang hadir juga berasal dari sejumlah negara Asia, Eropa, Amerika dan Afrika.

Tahun ini, Sarawak Tourism Board targetkan lima ribu pengunjung yang menghadiri Borneo Jazz Festival.

Pewarta:

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017