Kubu Raya (Antara Kalbar) - Petugas Puskesmas Pembantu (Postu) Riak Bandong, Desa Kali Bandong, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Bidan Santi Sofian menyarankan pasangan suami istri usia muda untuk mengikuti program keluarga berencana guna mencegah hamil di usia muda.

"Hamil di usia muda sangat berisiko tinggi pada wanita itu sendiri maupun anak yang akan dilahirkannya," kata Santi Sofian di Kubu Raya, Selasa.

Ia menjelaskan, di tempat ia bertugas saat ini, pernikahan usia muda kerap terjadi. Sebagai petugas kesehatan dan pelayanan Keluarga Berencana, ia dan penghulu setempat telah membuat kesepakatan, yakni mengharuskan pasangan suami istri muda mengikuti program KB.



"Penghulu dan para pemuka agama di sini kebetulan dekat dengan saya, sehingga bisa bekerja sama dalam menerapkan program KB untuk mencegah pasangan usia muda punya anak cepat," ungkapnya.

Ia menambahkan, biasanya jika ada yang mau menikah selalu datang ke dirinya, untuk mendapatkan Tetanus Toksuit (TT).

"Nah kepada penghulu saya minta jangan menikahkan jika calon mempelai tidak membawa kartu TT atau surat dari saya. Dan itu hasilnya sangat efektif selama dua tahun terakhir ini," katanya.



Rentannya melahirkan oleh ibu yang berusia muda, kata Santi, sangat wajar dikhawatirkan, sebab di Postu Riak Bandong tempat ia bertugas fasilitasnya sangat minim.

"Saya menyadari minimnya anggaran pemerintah hingga belum bisa mencukupi fasilitas di Postu Riak Bandong. Untuk itu, saya mengambil inisiatif untuk menekan terjadinya kasus ibu muda hamil cepat, salah satunya melakukan pencehagan kawin di usia muda," katanya.

Bidan yang sudah lima tahun bertugas di tempat tersebut dan jauh dari keluarganya, berharap pemerintah Kabupaten Kubu Raya pada tahun ini dapat menambah kelengkapan peralatan di Postu Riak Bandong tersebut.



Ia bersyukur dengan adanya pelayanan program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga dari Perwakilan BKKBN Kalbar di daerah aliran sungai (DAS) hingga ke Postu Riak Bandong.

"Kegiatan pelayanan itu sangat membantu saya terutama dalam mensosialisasikan pengunaan alat KB dengan implan, IUD dan spiral, karena selama ini masyarakat di daerah tersebut kebanyakan hanya menggunakan KB suntik dan pil saja," katanya.

Pewarta: Slamet Ardiansyah

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017