Kuching (Antara Kalbar) - Konsul Jendral RI untuk Kuching, Sarawak, Malaysia, Jahar Gultom mengatakan kegiatan "Indonesian Migrant Workers Award 2017 (IMWA)" diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi TKI dan pengusaha yang ada di Sarawak.

"Kegiatan IMWA 2017 yang akan kita laksanakan nanti dapat semakin meningkatkan kerja sama antara KJRI Kuching dan pelaku usaha di Sarawak dan memberi dampak positif baik bagi TKI dan pengusaha," kata Jahar Gultom di Kuching, Sarawak, Rabu.

Menurutnya, kegiatan itu juga terbukti dapat memotivasi pekerja, sehingga para pekerja merasa dihargai dan tidak melarikan diri dari perusahaannya serta dapat meningkatkan kesadaran untuk masuk bekerja di Sarawak sesuai dengan peraturan yang berlaku.

"Melalui IMWA itu juga kita mengharapkan agar para pengusaha diharapkan dapat memberikan perhatian dan apresiasi kepada para pekerja mereka serta selalu menggunakan prosedur yang benar dalam merekrut para TKI," katanya.

Dikerahui, atas ide dan suksesnya IMWA 2015 tersebut, Jahar Gultom, mendapatkan anugerah Hassan Wirajuda oleh Kementerian Luar Negeri Indonesia, dimana penghargaan itu diberikan oleh Ibu Retno Lestari Priansari Marsudi, Menteri Luar Negeri Indonesia pada tanggal 16 Desember 2016 di Jakarta.

Jahar menambahkan, pihaknya memberikan penghargaan buruh migran Indonesia terbaik untuk mempromosikan buruh yang sudah berhasil kerja, dengan kategori mereka yang sudah 3 tahun bekerja, masuk dengan cara legal, dan mereka yang dinominasikan oleh perusahaan.

Latar belakang penghargaan IMWA kata Jahar melihat tingginya angka kematian pekerja Indonesia setiap tahunnya. Tak sedikit mereka yang meninggal pekerja ilegal.

"Kenapa ini dilakukan karena jika melihat data setiap tahunnya itu ada 200 pekerja yang meninggal akibat kecelakaan kerja, sakit sampai dengan kecelakaan murni. Data itu menujukan mayoritas pekerja ilegal," paparnya.

Jahar mengatakan pendekatan IMWA kepada pekerja Indonesia dapat menumbuhkan kepercayaan. Sehingga angka kematian pekerja dapat ditekan serendah mungkin.

"Kami percaya angka kematian buruh migran Indonesia dapat berkurang tiap tahunnya. Kemudian para pekerja Indonesia tidak lagi takut dengan konsulat sebagai perpanjangan tangan pemerintah," katanya.

Dia juga memaparkan, untuk mendapatkan pemenang pada IMWA 2015 lalu, tim yang dibentuk telah melakukan penjaringan puluhan pekerja Indonesia dari 14 perusahaan di Malaysia khususnya di kawasan Serawak. Proses seleksi yang ketat menyisakan 22 pekerja .

"Tim penilai pun melakukan survei hingga interview langsung ke tempat kerja mereka. Seleksi pun menyisakan 9 orang pemenang dari tiga kategori bidang yakni sawit, konstruksi dan pengolahan kayu. Kita tentu mengharapkan, pada kegiatan IMWA 2017 ini nantinya bisa lebih sukses dan perusahaan yang berpartisipasi bisa lebih banyak," katanya.

(U.KR-RDO/M019)

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017