Pontianak (Antara Kalbar)-Kepala Perwakilan Badan Kependudukan Keluarga Berencana (BkkbN) Kalimantan Barat, Kusmana menegaskan agar masyarakat khususnya masyarakat yang tinggal di daerah terpencil dan terpinggir untuk tidak ragu memasang alat KB seperti Implan dan IUD melalui program pelayanan KB yang diberikan BkkbN secara gratis.
"Masyarakat jangan ragu ikut pemasangan Implan dan IUD gratis melalui program kami seperti, pelayanan Daerah Aliran Sungai (DAS) mengunakan Kapal Motor (KM) Bandong," tegas Kusmana di Pontianak, Kamis.
Ia menjelaskan, memang bila pemasangan Implan dan IUD mandiri di klinik bidan bisa hingga enam sampai tujuh ratus ribu dan pada dokter spasialis bisa harganya mancapai jutaan. Memang mahal pemasangannya karena mungkin mahal dikarenakan dari jasa profesi.
"Tapi masyarakat yang kami layani jangan khawatir, agenda pelayanan ini telah kami jadikan agenda tahunan dan akan menjangkau ke masyarakat di daerah terpencil dan ini gratis kami lakukan baik saat pemasangan maupun saat aseptor tersebut ingin membuka Implan atau IUD yang mereka pasang," terangnya.
Kusmana menambahkan, sesuai nawacita ke pertama yang menyatakan bahwa negara selalu hadir bagi disetiap tempat dimana masyarakat membutuhkan pengayoman, perlindungan dan fasilitasi dari negara. Untuk melalui BkkbN, juga tetap berkomitme akan selalu hadir untuk masyarakat termasuk yang berada jauh dan sulit dijangkau.
"Program KKBK dalam hal ini pemasangan pada peserta KB Implan, UID dan lainnya, itu adalah rakyat. Implan itu disediakan oleh negara melalui BkkbN. Jadi kalau ada priode dan SOP harus melakukan pelayanan KB yang harus dipantau dan dibina. Tentu saja hal itu merupakan tugas negara melalui BkkbN," tuturnya.
Makanya tegasnya lagi, untuk memasang dan membuka baik pemasangan Implan, IUD dan lainnya di waktu yang akan datang.
"Program kami hadir disaat masyarakat membutuhkan yakni salah satynya pelayanan DAS dengan KM Bandong secara ber kelanjutan, dan tahap dua kami akan melanjutkan melayari Sungai Kapuas usai Idul Fitri," pungkasnya
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017
"Masyarakat jangan ragu ikut pemasangan Implan dan IUD gratis melalui program kami seperti, pelayanan Daerah Aliran Sungai (DAS) mengunakan Kapal Motor (KM) Bandong," tegas Kusmana di Pontianak, Kamis.
Ia menjelaskan, memang bila pemasangan Implan dan IUD mandiri di klinik bidan bisa hingga enam sampai tujuh ratus ribu dan pada dokter spasialis bisa harganya mancapai jutaan. Memang mahal pemasangannya karena mungkin mahal dikarenakan dari jasa profesi.
"Tapi masyarakat yang kami layani jangan khawatir, agenda pelayanan ini telah kami jadikan agenda tahunan dan akan menjangkau ke masyarakat di daerah terpencil dan ini gratis kami lakukan baik saat pemasangan maupun saat aseptor tersebut ingin membuka Implan atau IUD yang mereka pasang," terangnya.
Kusmana menambahkan, sesuai nawacita ke pertama yang menyatakan bahwa negara selalu hadir bagi disetiap tempat dimana masyarakat membutuhkan pengayoman, perlindungan dan fasilitasi dari negara. Untuk melalui BkkbN, juga tetap berkomitme akan selalu hadir untuk masyarakat termasuk yang berada jauh dan sulit dijangkau.
"Program KKBK dalam hal ini pemasangan pada peserta KB Implan, UID dan lainnya, itu adalah rakyat. Implan itu disediakan oleh negara melalui BkkbN. Jadi kalau ada priode dan SOP harus melakukan pelayanan KB yang harus dipantau dan dibina. Tentu saja hal itu merupakan tugas negara melalui BkkbN," tuturnya.
Makanya tegasnya lagi, untuk memasang dan membuka baik pemasangan Implan, IUD dan lainnya di waktu yang akan datang.
"Program kami hadir disaat masyarakat membutuhkan yakni salah satynya pelayanan DAS dengan KM Bandong secara ber kelanjutan, dan tahap dua kami akan melanjutkan melayari Sungai Kapuas usai Idul Fitri," pungkasnya
Editor : Admin Antarakalbar
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017