Pontianak (Antara Kalbar) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Kalimantan Barat melakukan sejumlah langkah layanan sistem pembayaran dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat selama Ramadhan dan Idulfitri dan hal itu melalui optimalisasi distribusi dan persediaan uang tunai.

"Kita akan mengoptimalisasi layanan sistem pembayaran baik tunai maupun non tunai. Berdasarkan catatan tahun ke tahun saat ramadhan dan lebaran selalu terjadi peningkatan kebutuhan uang layak edar di masyarakat sebagai dampak meningkatnya transaksi," ujar Kepala KPw BI Kalbar, Dwi Suslamanto di Pontianak, Selasa.

Terkait sistem pembayaran tunai kata Dwi, KPw BI Kalbar memproyeksikan kebutuhan uang tunai pada periode ramadhan dan idulfitri tahun ini sebesar Rp2,8 triliun.

"Dari proyeksi tersebut diperkirakan naik sekitar 23,9 persen dibandingkan realisasi periode 2016 lalu yang sebesar Rp2,25 triliun," kata dia.

Dwi menjelaskan proyeksi kenaikan kebutuhan uang tunai tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya yaitu pembayaran gaji ke-13 bagi PNS/TNI/Polri dan pelaksanaan libur ramadhan yang bertepatan dengan periode liburan sekolah.

"Selain itu kenaikan uang tunai tersebut juga didorong oleh penambahan titik kas keliling dan kas titipan Bank Indonesia pada perbankan di daerah serta euforia masyarakat terhadap permintaan uang baru tahun emisi 2016," jelasnya.

Sementara itu kata dia untuk transaksi non tunai pada periode yang sama diproyeksikan meningkat sekitar 10 persen dari sebesar Rp2,93 triliun menjadi Rp3,23 triliun untuk transaksi kliring dan dari sebesar Rp7,36 triliun menjadi sebesar Rp8,09 triliun untuk transaksi RTGS.

(U.KR-DDI/N005)

Pewarta: Dedi

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017