Pontianak (Antara Kalbar) - Gubernur Kalimantan Barat Cornelis mengharapkan masyarakat dapat memanfaatkan peluang beasiswa pemerintah Jerman bagi yang ingin melanjutkan jenjang pendidikan S1 dan S2 di luar negeri.

"Ini kesempatan bagi masyarakat Kalbar untuk mengecap pendidikan lanjutan ke Jerman. Jadi, jangan sia-siakan kesempatan ini, karena semua biayanya gratis," kata Cornelis di Pontianak, Jumat. 

Dia mengatakan, untuk bisa mendapatkan beasiswa itu, persyaratan utamanya adalah harus bisa berbahasa Jerman. Namun, jika para pelajar Kalbar serius untuk mendapatkannya, tentu itu bukan menjadi suatu halangan, terlebih pemerintah Jerman memberikan program beasiswa pendidikan gratis bagi masyarakat Indonesia yang ingin mengikutinya.

Pada kesempatan itu, Cornelis juga mengingatkan kepada para pelajar dan kaum intelek yang ada di Kalbar untuk bisa fokus membantu pemerintah dalam mengatasi berbagai masalah sosial yang terjadi ditengah masyarakat.

"Jangan ikut-ikutan menyebarkan informasi provokatif yang dapat memecah persatuan masyarakat. Justru kita harus menyadari, ada hal yang lebih penting dari itu yang menjadi ancaman terberat yang terjadi di dunia ini diantaranya, pertumbuhan penduduk yang sudah melebihi batas maksimal daya tampung bumi," katanya.

Menurutnya, permasalahan itu sudah dibahas dalam pertemuan di Jenewa, dimana semua pemerintah didunia fokus membahas masalah perubahan iklim yang terjadi saat ini dan mengancam masa depan.

"Untuk itu kita perlu melakukan pembangunan hijau berkelanjutan, karena dengan pertumbuhan penduduk, tentu kebutuhan pangan menjadi hal yang harus dipenuhi," tuturnya.

Namun, kata Cornelis, sayangnya untuk memenuhi masalah pangan ini, dipengaruhi oleh efek rumah kaca yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman pangan. Hal ini tentu menjadi ancaman kelaparan bagi kita.

"Masyarakat jangan lagi meributkan soal primordial, dan harus bisa mengubah pola pikir kita, agar bisa terhindar dari ancaman perubahan iklim yang justru menjadi ancaman besar bagi kita, dimana air sekarang semakin berkurang dan perubahan iklim tidak menentu jelas mengancam kehidupan masa depan anak-anak kita," katanya.

Dia mengatakan, target dirinya menjadi gubernur juga tidak banyak. Cukup sederhana, bagaimana rumah tangga yang ada di seluruh Kalbar cukup makan dan kebutuhan gizinya terpenuhi.

"Itu saja, tidak perlu muluk-muluk. Untuk itu, konsep pembangunan hijau harus bisa ditingkatkan, dimana dalam hal ini, partisipasi langsung dari kaum intelek, khususnya pelajar dan mahasiswa yang memiliki pemikiran kedepan, harus bisa terlibat," katanya.

Ditempat yang sama, Ketua Panitia International Conference, dr Karolin Margret Natasa meminta kepada seluruh peserta yang hadir pada kegiatan itu untuk bisa menggali berbagai informasi dari narasumber, terkait beasiswa di Jerman.

"Jika di Jakarta selalu dilaksanakan pameran beasiswa luar negeri, namun untuk di Kalbar, hal ini sangat jarang. Untuk itu, manfaatkan baik-baik kegiatan ini, untuk mendapatkan beasiswa ini," kata Karolin yang juga menjabat sebagai bupati Landak.

Menurutnya, jika banyak masyarakat Kalbar yang mengenyam pendidikan diluar dan berhasil, tentu bisa kembali untuk membangun daerahnya.

(KR-RDO/T011)

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017