Kapuas Hulu (Antara Kalbar) - Dalam melakukan keberlanjutan program Kampung KB, Perwakilan Badan Kependudukan Keluarga Berencana (BkkbN) Kalimantan Barat terus melakukan kerjasama dengan pemerintah daerah baik itu kabupaten maupun kota.

Kali ini penguatan program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) dilakukan BkkbN Kalbar kembali melakukan kerjasana dengan Pemkab Kapuas Hulu. Kerjasama itu dalam memilih kawasan terdalam, terpencil dan terisolir yang akan dijadikan sebagai Kampung KB setelah Desa Riam Tapang.

Adapun desa yang dipilih sebagai Kampung KB yakni Desa Laja Sandang, Kecamatan Badau, Kabupaten Kapuas Hulu. Desa Laja Sandang tersebut merupakan salah satu daerah perbatasan Indonesia-Malaysia. Untuk ke desa tersebut harus ditempuh dari Kecamatan Badau dengan jarak tempuh sekitar dua jam dengan kondisi jalan yang sangat memprihatinkan.

Saat melakukan kunjungan ke desa itu rombongan BkkbN Provinsi Kalbar harus melewati jalan curam dan terjal. Tidak hanya itu, debu dan krikil serta lika-liku jalan kebun sawit, juga harus dilewati untuk mencapai ke desa yang masih sangat asri tersebut.

Kepala Desa Laja Sandang, Valentinus Jali saat menyambut kedatangan rombongan BkkbN Kalbar mengatakan, ia bersama masyatakat sangat menyambut baik dengan ditetapkan desanya dalam program Kampung KB.

“Tentu ini akan membawa harapan baru dimana desa kami akan dijadikan Kampung KB. Melalui pengarahan dari kunjungan rombongan BkkbN ini, kami berharap dapat menuntun agar desa kami dapat menjadi Kampung KB seperti desa lainnya,” harapnya.

Sementara itu, salah satu pengarah atau pemberi materi Siti Masda mengatakan materi yang ia berikan kepada warga Desa Laja Sandang, terkait masalah pojok kependudukan, KKBPK dan pemetaan.

“Pojok kependudukan sendiri menjadi tempat data serta pemanfaatan data kependudukan dari oleh dan untuk meningkatkan upaya kesejahteraan masyarakat Kampung KB,” ujarnya.

Ia juga mengaku, perjalanan kali ini adalah perjalanan pertama ke Kapuas Hulu yang tak terbayang sebelumnya.

“Saya kira jalannya mulus saat masuk ke pedalaman. Namun semua ini menjadi pengalaman yang tak terlupakan buat saya. Meski sempat mabuk di jalan tapi alhamdulillah puasa tidak putus,” jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Bidan sekaligus Assistant Dokter Kandungan di Pontianak ini menambahkan, untuk pemetaan sendiri, diharapkan masyarakat Desa Laja Sandang akan mendapatkan gambaran mengenai penyebaran kesertaan ber-KB.

“Selain membantu dalam membuat perencanaan untuk program dukungan bagi keluarga sasaran di desa ini,” pungkasnya.

Pewarta: Slamet Ardiansyah

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017