Pontianak (Antara Kalbar) - Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, saat ini mewaspadai meluasnya penyakit atau virus rabies akibat gigitan anjing, kata Kadis Kesehatan kota setempat, Sidiq Handani.

"Saat ini Kota Pontianak sedang waspada penyakit rabies, karena beberapa kabupaten yang berbatasan langsung dengan Pontianak sudah terserang rabies," kata Kadis Sidiq Handanu di Pontianak, Selasa.

Ia menjelaskan, berdasarkan data Dinkes Provinsi Kalbar sampai bulan Juni 2017, tercatat sembilan orang meninggal dunia akibat gigitan anjing yang terinfeksi virus rabies. Jika dibandingkan tahun sebelumnya 12 orang meninggal karena penyakit menular tersebut.

"Untuk Kota Pontianak gigitan anjing tahun 2016, tercatat sebanyak 16 orang, kemudian setelah kami observasi, tidak ada yang meninggal, dan kemungkinan itu digigit karena anjingnya diganggu, sehingga hingga saat ini Pontianak masih bebas rabies," ungkapnya.

Sementara itu, untuk stok VAR (Vaksin Anti Rabies) di tingkat provinsi kini masih ada dua ribu, karena yang menyediakan vaksin langsung dari pemerintah pusat.

"Namun bisa juga dibeli dari distributor swasta. Kami juga akan mengupayakan anggaran dari APBD untuk penambahan VAR untuk Kota Pontianak," katanya.

Ia menambahkan, untuk vaksin kalau di Kota Pontianak tidak terlalu sulit, sehingga kalau ada kasus pasien yang dirawat di rumah sakit, maka bisa langsung diberikan VAR.

"Kami akan melakukan sosialisasi, kemudian melatih kembali tenaga medis di Puskesmas dan rumah sakit, penambahan VAR sampai dengan rencana untuk pemusnahan anjing liar, dan pencegahan lainnya dalam mencegah masuknya virus rabies ke Kota Pontianak," kata Sidiq.

(U.A057/I006)

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017