Pontianak (Antara Kalbar) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Kalimantan Barat menyalurkan sejumlah bantuan peralatan pembuatan tenun songket kepada sejumlah perajin di Perum 4 Pontianak.

"Bantuan peralatan tenun tersebut juga bersamaan dengan bahan atau benang untuk membuat songket. Bantuan diberikan kepada tiga perajin," ujar Kepala KPw BI Kalbar, Dwi Suslamanto saat penyerahan bantuan di Pontianak, Selasa.

Dwi menjelaskan bantuan yang diserahkan tersebut didampingi oleh Lazismu Kalbar.

"Program ini tentu tidak hanya sebatas penyerahan bantuan namun berkelanjutan hingga para perajin mandiri," katanya.

Ia menambahkan agar perajin bisa mencapai kemandirian akan ada pendampingan rutin baik itu soal manajemen pengembangan usaha, keuangan dan pemasaran.

"Berbagai aspek akan kita bekali pengrajin tersebut. Bagaimana perajin sekaligus pengusaha ke depannya," paparnya.

Ia menyarankan agar perajin membuat produk berupa songket dengan motif asli seperti dahulu kala.

"Dengan motif yang asli akan memiliki nilai tersendiri. Dengan nilai historis tersebut akan menjadi harga lebih tinggi,"paparnya.

Ia berharap melalui bantuan yang ada perajin bisa terus melanjutkan produk yang dihasilkan.

"Terpenting lagi bagaimana ada kader untuk membuat songket. Bisa itu mengajari anak atau siapapun agar perajin songket tidak hilang. Saat ini sangat sulit orang yang pandai membuat songket," kata dia.

Satu di antara perajin songket Rosalina mengaku sangat terbantu dan bergembira menjadi bagian dari binaan BI. Menurut nenek usia 76 tahun tersebut dengan adanya pembinaan membuat ia tetap semangat menghasilkan tenun khas daerah.

"Sejak tamat SD sekitar umur 12 tahun saya sudah mulai menenun belajar sama mamak dan meneruskan. Adanya bantuan dan pembinaan dengan BI sangat membantu ke depannya," kata dia.

Sementara itu satu di antara pendamping dari Lazismu Kalbar, Tini menjelaskan bantuan yang disalurkan BI melalui lembaganya berupa tiga peralatan pembuat songket.

"Tiga peralatan itu untuk tiga orang perajin. Kemudian masing - masing penerima juga mendapatkan 10 paket bahan untuk membuat songket," katanya.

Ia menjelaskan bahwa untuk songket yang fokus akan dibuat yakni motif corak insang Pontianak. Meski demikian untuk motif lain seperti motif pucuk rebung Sambas dan lainnya juga bisa tergantung permintaan dan pasar.

"Khusus untuk motif corak insang kita pilih untuk melestarikan tenun songket tersebut. Sebab kain corak insang yang ada di Pontianak hanya dicetak bukan ditenun. Kita akan rutin dalam pendampingam nantinya," jelasnya.



(U.KR-DDI/N005)

Pewarta: Dedi

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017