Pontianak (Antara Kalbar) - Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kalimantan Barat, Gatot Rudianto mengatakan, saat ini daerah itu telah mampu memproduksi lobster untuk ekspor sebanyak 94 ton per tahun.

"Karena potensi budidaya lobster ini cukup baik, makanya, ini akan terus kita kembangkan. Dengan hasil 94 ton per tahun itu, kita bisa mendapatkan Rp9,4 miliar per tahun," kata Gatot di Pontianak, Selasa.

Untuk itu, pihaknya akan menjadikan beberapa daerah pesisir yang ada sebagai lahan pengembangbiakan komoditas hasil laut tersebut.

"Kawasan-kawasan pesisir yang menjadi perhatian pemerintah provinsi dan daerah yakni, Kabupaten Ketapang, Sambas dan Kayong Utara. Saat ini, lanjutnya, baru Kabupaten Sambas khususnya di pesisir Kecamatan Paloh yang mendominasi produksi komoditas tersebut," tuturnya.

Namun, kata Gatot, pihaknya masih menemukan kendala dalam budidaya Lobster tersebut karena ukuran masih banyak tidak mencapai dua ons. Selain itu, pengembangan bibit Lobster juga masih bersifat alamiah atau diambil langsung dari tepian pantai.

"Pengembangan bibit belum pada tahap budidaya sehingga hal itu menjadi salah satu kendala untuk menghasilkan lobster dalam jumlah banyak. Padahal, nilai ekspor lobster sangat tinggi di pasar internasional yaitu mencapai Rp100.000 per kg atau Rp9,4 miliar per tahun yang masuk ke pendapatan asli daerah (PAD)," kata Gatot.

Untuk itu, pihaknya akan melakukan pendekatan bertahap kepada pemerintah kabupaten untuk pegembangannya ke depan.

"Karena yang punya wilayah penghasil lobster kan penduduk setempat. Sementara swasta belum tapi kalau swasta mau bergabung boleh," tutunya.

(KR-RDO/A039)

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017