Pontianak (ANTARA) - Go-Fish yang merupakan sebuah inovasi berupa aplikasi berbasis web dihadirkan untuk menyatukan data dan informasi perikanan budi daya Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) dalam rangka penguatan kebijakan berbasis data.
"Perikanan budi daya sektor penting dalam industri perikanan. Namun di sisi lainnya menghadapi berbagai tantangan termasuk dalam hal pengumpulan dan analisis data serta informasi yang diperlukan untuk mengoptimalkan produksi dan keberlanjutan sektor ini. Untuk itulah dihadirkan Go-Fish," kata Kepala Bidang Perikanan Budi Daya DKP Kalbar Erviyanto, di Pontianak, Kamis.
Ia menyebutkan beberapa tantangan dalam pengumpulan dan analisis data serta informasi perikanan budi daya, di antaranya ketersediaan data yang tersebar. Kemudian ditemukan kualitas data yang bervariasi, ada tantangan teknis dalam pengumpulan, pengolahan dan analisis data yang rumit serta integrasi data dari sumber yang berbeda.
"Kembali dengan sejumlah tantangan yang ada melalui Go-Fish menjadi satu data terutama perikanan budi daya. Dalam Go-Fish semua data ada mulai profil pelaku usaha, benih ikan, produksi, pemetaan, dokumentasi serta lainnya. Harapannya ke depan Go-Fish untuk seluruh bidang terkait perikanan di Kalbar," ujar dia.
Menurutnya, untuk 2024 mendatang Go-Fish dimaksimalkan, sehingga pemanfaatan baik jangka pendek, menengah maupun pajang terintegrasinya data dan informasi kelautan dan perikanan di Kalbar.
"Hadirnya Go-Fish ini buah dari Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan IV di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Kalbar Tahun 2023. Ini menjadi inovasi daerah agar sumber daya ikan yang melimpah bisa dimaksimalkan," kata dia lagi.
Terkait perikanan budi daya di Kalbar berdasarkan data 2022 yang tersebar di Kalbar sebanyak 1.778 orang. Untuk produksi benih dari berbagai jenis ikan capai 279.853.000 ekor dengan nilai Rp127,445 miliar. Untuk produksi perikanan budi daya sendiri 2022 capai 84.076,97 ton.
Baca juga: USAID - DKP Kalbar bahas pengelolaan kolaboratif konservasi perairan