Ambon (Antara Kalbar) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Bursa Efek
Indonesia (BEI), PT Philip Securitas Indonesia (PSI) dan Universitas
Pattimura (Unpatti), membuka secara resmi Galeri Investasi Mobile (GIM)
di Kampus perguruan tinggi negeri tersebut, Jumat.
Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK, Kusumaningtuti S. Setiono mengatakan peluncuran GIM di Kampus Unpatti di Kota Ambon merupakan yang ketujuh atau kelanjutan dari pelaksanaan proyek percontohan di berbagai kampus di daerah sejak 2016.
"Peluncuran GIM dapat lebih mengenalkan berbagai produk investasi di pasar modal kepada masyarakat sehingga mendorong minat masyarakat mengakses produk pasar modal sebagai alternatif instrumen investasi dan pengelolaan keuangan," kata Kusumaningtuti.
Menurut dia, program itu bertujuan untuk menghindarkan masyarakat dari tawaran investasi yang tidak bertanggung jawab, yang semakin marak belakangan ini.
Upaya membangun GIM di berbagai kampus juga untuk mengembangkan literasi dan inklusi sektor pasar modal ke masyarakat.
"Berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) Indonesia tahun 2016, tingkat literasi pasar modal sebesar 4,4 persen dan tingkat inklusinya 1,3 persen," kata Kusumaningtuti.
Untuk itu, lanjutnya, pengetahuan dan minat masyarakat dalam memanfaatkan produk keuangan di pasar modal perlu dikembangkan melalui peningkatan pemahaman dan kemudahan akses produk layanan keuangan di sektor tersebut.
Ia menambahkan, tren Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang relatif stabil dan meningkat pada 2017 diharapkan dapat mendorong minat masyarakat berinvestasi di pasar modal.
"Sampai dengan bulan Juni 2017, berdasarkan data BEI diketahui jumlah investor di Indonesia mencapai 573.723 orang, dengan jumlah perusahaan sekuritas aktif sebanyak 109 perusahaan, serta rata-rata transaksi per bulan mencapai Rp7,35 triliun," katanya.
Acara peluncuran GIM yang dirangkai dengan pelaksanaan seminar tentang pasar modal tersebut dihadiri oleh Rektor Unpatti Marthinus J. Sapteno, perwakilan UMKM, Persatuan Istri TNI dan POLRI, Anggota PKK Provinsi Maluku dan Kota Ambon, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Provinsi Maluku dan Kota Ambon, dan Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017
Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK, Kusumaningtuti S. Setiono mengatakan peluncuran GIM di Kampus Unpatti di Kota Ambon merupakan yang ketujuh atau kelanjutan dari pelaksanaan proyek percontohan di berbagai kampus di daerah sejak 2016.
"Peluncuran GIM dapat lebih mengenalkan berbagai produk investasi di pasar modal kepada masyarakat sehingga mendorong minat masyarakat mengakses produk pasar modal sebagai alternatif instrumen investasi dan pengelolaan keuangan," kata Kusumaningtuti.
Menurut dia, program itu bertujuan untuk menghindarkan masyarakat dari tawaran investasi yang tidak bertanggung jawab, yang semakin marak belakangan ini.
Upaya membangun GIM di berbagai kampus juga untuk mengembangkan literasi dan inklusi sektor pasar modal ke masyarakat.
"Berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) Indonesia tahun 2016, tingkat literasi pasar modal sebesar 4,4 persen dan tingkat inklusinya 1,3 persen," kata Kusumaningtuti.
Untuk itu, lanjutnya, pengetahuan dan minat masyarakat dalam memanfaatkan produk keuangan di pasar modal perlu dikembangkan melalui peningkatan pemahaman dan kemudahan akses produk layanan keuangan di sektor tersebut.
Ia menambahkan, tren Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang relatif stabil dan meningkat pada 2017 diharapkan dapat mendorong minat masyarakat berinvestasi di pasar modal.
"Sampai dengan bulan Juni 2017, berdasarkan data BEI diketahui jumlah investor di Indonesia mencapai 573.723 orang, dengan jumlah perusahaan sekuritas aktif sebanyak 109 perusahaan, serta rata-rata transaksi per bulan mencapai Rp7,35 triliun," katanya.
Acara peluncuran GIM yang dirangkai dengan pelaksanaan seminar tentang pasar modal tersebut dihadiri oleh Rektor Unpatti Marthinus J. Sapteno, perwakilan UMKM, Persatuan Istri TNI dan POLRI, Anggota PKK Provinsi Maluku dan Kota Ambon, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Provinsi Maluku dan Kota Ambon, dan Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017