Sukadana (Antara Kalbar) - Kapolda Kalimantan Barat Irjen Pol Erwin Triwanto menginstruksikan kepada seluruh petugas jajaran kepolisian di Kalimantan Barat agar gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait Karhutla.

"Diperkirakan oleh Badan Meteorologi Geofisika pada bulan Agustus sudah memasuki musim kemarau. Kita minta kepada jajaran juga melaksanakan kegiatan, secara reprensif dan preventif dengan melibatkan semua stakeholder," jelas Irjen Pol Erwin Triwanto.

Dikatakannya, usaha pencegahan kebakaran hutan harus dilakukan sedini mungkin untuk meringankan biaya dan dampak akibat kebakaran tersebut.

"Ketika sudah terjadi musibah maka biaya dan tenaga akan lebih besar dikeluarkan, dan dampak yang dirasakan akan sangat besar," katanya lagi.

Dirinya mengharapkan seluruh jajaran kepolisian dan stakeholder lainnya untuk bersama-sama meng
sosialisasikan dampak buruk dari kebakaran lahan ini, sehingga kebakaran lahan yang hampir terjadi di musim kemarau dapat dihindari.

"Karena upaya preventif lebih mudah dari pada jika sudah terjadi kebakaran, akan lebih boros dan lebih menggunakan tenaga, hal ini tentu tidak dapat polisi saja yang bekerja tapi semua komponen masyarakat harus terlibat," tambahnya.

Menanggapi instruksi Kapolda tersebut, Kepala Desa Sutera Ripa'i jauh sebelumnya, telah mengingatkan masyarakat dilingkungan kerjanya agar tidak melakukan pembakaran lahan tanpa pengawasan ekstra saat melakukan pembakaran lahannya tersebut.

"Apalagi ditahun yang sebelum - sebelumnya sudah diinstruksikan kepada masyarakat agar tidak melakukan pembakaran lahan, jika melanggar, hukum pidana sanksinya," jelasnya.

Terkait kasus kebakaran hutan, Kepala Desa yang dilantik pada tahun 2016 ini menuturkan, sudah ada warga desanya yang tersangkut hukum akibat membakar lahan pada tahun 2015. Untuk itu dirinya berharap kejadian yang pernah menimpa warganya tidak terulang kembali.

"Cukup kemarin menjadi pelajaran kita, didalam kesempatan saat sering mengingatkan warga saya untuk menjaga lingkungan kita secara bersama - sama," ajaknya.

Untuk lahan rawan kebakaran sendiri, dikatakannya, Desa Sutera yang terletak di jantung ibu kota Kayong Utara tidaklah banyak. Namun dirinya tetap mengimbau kepada warga masyarakat yang lingkungannya rawan kebakaran harus siap siaga sejak sekarang.

"Seperti di Dusun Payak Itam kan ada bukit di belakang rumah warga, disitu sering kebakaran, seperti tahun 2015 disitu rawan kebakaran," kata Ripa'i.

Dilain sisi, dirinya berharap kepada Pemda untuk melakukan pembinaan kepada masyarakat terutama desa - desa yang rawan terhadap karhutla yang ada di Kabupaten Kayong Utara.
Apalagi menurutnya, Kayong Utara khususnya Kecamatan Sukadana sebagian besar wilayahnya merupakan kawasan Taman Nasional Gunung Palung yang harus mendapatkan perlakuan khusus terkait penanganan Karhutla.

"Kan, Dinsos ada tim tagana yang dibentuk, juga masyarakat peduli api di setiap desa yang dianggap rawan, itu harus segera diaktifkan segera," harapnya.

Pewarta: Rizal

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017