Pontianak (Antara Kalbar)-Presiden Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) yang juga Gubernur Kalbar,Cornelis saat memberi kata sambutan pada pembukanaan pameran dalam rangkaian kegiatan Kongres Dayak Internasional I dan Ekspidisi di Rumah Radankg menyatakan dirinya bersama Wakil Gubernur Kalbar mohon pamit, karena sebentar lagi akan habis masa jabatannya.
"Kebetulan kali ini kita kumpul disini semua, hanya sekali dan tidak akan pernah ada lagi, sekalian juga saya juga saya pamit jadi gubernur. Karena tidak sampai lima bulan lagi jabatan saya dan wakil gubernur akan selesai," ungkap Cornolis di Rumah Radankg di Pontianak, Minggu.
Ia mengakui, selama menjalankan tugas masih banyak hal-hal yang belum berkenan di hati seluruh masyarakat Kalbar.
"Kami dengan kerendahan hati bersama keluarga dan wakil gubernur beserta istri mohon maaf sebesar-besarnya, mudah-mudahan pintu maaf dibuka selebar-lebarnya," ungkap Cornelis.
Gubernur ke-10 Provinsi Kalbar itu juga berpesan agar masyarakat Kalbar tetap memelihara semangat Bhineka Tunggal Ika yang menjadi komitmen nasional hendaknya terus dijaga dan terpelihara di bumi Kalbar.
"Demikian juga dengan idiologi kita hendaknya terus dijaga. Tidak ada tawar-menawar dan diskusi-diskusi, idiologi kita tatap Pancasila," katanya.
Di Kalbar suasananya hingga saat ini terasa enak. Sebab berbagai suku, ras dan agama ada dan bisa hidup berdampingan dalam bingkai NKRI.
"Kita itu, ada Melayu, Dayak, Madura, Thionghoa, Bugis, Batak, Padang dan suku lainnya. Dengan wajah yang berbeda-beda namun satu negara, dan ini perlu tetap dijaga dan dipelihara terus. Sehingga kita menjadi negara yang kuat dan maju," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017
"Kebetulan kali ini kita kumpul disini semua, hanya sekali dan tidak akan pernah ada lagi, sekalian juga saya juga saya pamit jadi gubernur. Karena tidak sampai lima bulan lagi jabatan saya dan wakil gubernur akan selesai," ungkap Cornolis di Rumah Radankg di Pontianak, Minggu.
Ia mengakui, selama menjalankan tugas masih banyak hal-hal yang belum berkenan di hati seluruh masyarakat Kalbar.
"Kami dengan kerendahan hati bersama keluarga dan wakil gubernur beserta istri mohon maaf sebesar-besarnya, mudah-mudahan pintu maaf dibuka selebar-lebarnya," ungkap Cornelis.
Gubernur ke-10 Provinsi Kalbar itu juga berpesan agar masyarakat Kalbar tetap memelihara semangat Bhineka Tunggal Ika yang menjadi komitmen nasional hendaknya terus dijaga dan terpelihara di bumi Kalbar.
"Demikian juga dengan idiologi kita hendaknya terus dijaga. Tidak ada tawar-menawar dan diskusi-diskusi, idiologi kita tatap Pancasila," katanya.
Di Kalbar suasananya hingga saat ini terasa enak. Sebab berbagai suku, ras dan agama ada dan bisa hidup berdampingan dalam bingkai NKRI.
"Kita itu, ada Melayu, Dayak, Madura, Thionghoa, Bugis, Batak, Padang dan suku lainnya. Dengan wajah yang berbeda-beda namun satu negara, dan ini perlu tetap dijaga dan dipelihara terus. Sehingga kita menjadi negara yang kuat dan maju," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017