Pontianak (Antara Kalbar) - Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Pontianak, Kalimantan Barat menggelar forum advokasi komitmen Pemda dan lintas sektor dalam rangka pasar aman dari bahan berbahaya di Kantor Wali Kota Singkawang.

"Ini merupakan program tahunan kita, yang sebelumnya sudah digelar di Kota Pontianak, Kabupaten Mempawah, dan sekarang di Singkawang," kata Kepala BBPOM Pontianak, Corry Panjaitan di Pontianak, Selasa.

Melalui kegiatan ini, pihaknya akan memberdayakan komunitas pasar dari Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Singkawang.

"Kita berdayakan agar mereka bisa secara mandiri untuk mengetes bahan-bahan yang ada di pasar tradisional," ujarnya.
Yang mana, lanjutnya, cara penggunaannya, akan BBPOM ajarkan secara tehnis kepada komunitas pasar tersebut.
"Sore ini akan kita latih cara penggunaannya di salah satu pasar tradisional Singkawang. Kita akan beli salah satu produk makanan dan langsung kita tes di tempat," ungkapnya.
Jika di dalam produk makanan tersebut ditemukan adanya formalin, nantinya akan keluar warna ungu. Jika ditemukan indikasi seperti itu, pedagang yang bersangkutan akan dipanggil untuk diberikan penyuluhan guna mengenalkan kepada pedagang kalau bahan itu tidak boleh di jual.
Sementara Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Singkawang, Hendryan menyambut baik kegiatan yang digelar BBPOM tersebut.
"Ini semacam gayung bersambut, karena di tahun ini Pemkot Singkawang akan meresmikan Pasar Alianyang," kata Hendryan.
Sehingga, di Pasar Alianyang inilah akan dikawal terus dari bahan-bahan makanan yang berbahaya.
"Sehingga pada hari ini, BBPOM menunjuk petugas dan memberikan alat tes yang nantinya setiap saat petugas ini melakukan monitoring terhadap barang yang ada di Pasar Alianyang," ujarnya.� �
Begitu ada temuan, maka akan langsung pihaknya tindaklanjuti. Sehingga, Pasar Alianyang nantinya akan bebas dari bahan makanan yang berbahaya.
Kedepan, tidak hanya Pasar Alianyang saja yang bebas dari bahan makanan berbahaya, tapi juga pasar-pasar lainnya seperti Pasar Naram dan Bagak Sahwa.
"Maka dari itu, saya mohon dari BBPOM supaya ini di programkan setiap tahunnya," katanya.


(U.KR-RDO/M019)

Pewarta: Rudi dan rendra Oxtora

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017