Pontianak (Antara Kalbar) - Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, kembali meraih predikat sebagai Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) terbaik nasional untuk kawasan timur Indonesia.

"Alhamdulillah tahun ini Kota Pontianak kembali meraih predikat sebagai TPID terbaik nasional untuk kawasan timur Indonesia," kata Wali Kota Pontianak, Sutarmidji di Pontianak, Jumat.

Penghargaan itu diserahkan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo kepada Wakil Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mewakili Kota Pontianak di Jakarta, Kamis (27/7).

Sutarmidji menjelaskan, Kota Pontianak unggul memimpin kawasan timur Indonesia dalam mengendalikan inflasi selama tiga kali. Sejatinya, tahun lalu pihaknya bisa saja kembali meraih penghargaan serupa tetapi tidak diikutsertakan karena sudah dua kali berturut-turut meraih predikat tersebut.

Pemberian penghargaan berdasarkan tiga kategori wilayah, yakni Sumatera, Jawa dan kawasan timur Indonesia. Hal yang paling membanggakan, lanjut Sutarmidji, pada acara penganugerahan itu, wakil wali Kota Pontianak yang mewakili penerimaan penghargaan, diminta Presiden Jokowi untuk menjelaskan kiat-kiat yang dilakukan Kota Pontianak dalam mengendalikan inflasi daerah.

"Artinya, dalam berbagai sektor tata kelola pemerintahan, Kota Pontianak selalu tampil menjadi yang terdepan. Ini harus dipahami oleh masyarakat Pontianak sebagai suatu kebanggaan karena Pontianak dikenal dengan berbagai prestasi yang diraih," ungkapnya.

Ia menambahkan, dalam setiap penghargaan yang diterima, pihaknya menerapkan teori yang berbeda-beda. Pada penghargaan pertama diterapkan teori kuadran, kemudian kedua dengan menerapkan papan display digital tentang informasi harga pangan di pasar-pasar tradisional.

"Sedangkan ketiga atau penghargaan yang baru saja diterima ini karena mengintegrasikan informasi harga pangan di seluruh pasar tradisional yang ada di Pontianak dan menginformasikan harga pangan terkini melalui aplikasi Gencil. Mungkin daerah lain belum melakukannya tetapi kita sudah lakukan itu," katanya.

Ia menambahkan, di pasar-pasar tradisional di Kota Pontianak sudah disediakan display atau billboard digital yang menayangkan informasi terkait harga pangan, informasi itu semua sudah terintegrasi. Bahkan, pihaknya sudah lebih dulu menggunakan aplikasi bernama Gencil sejak setahun lalu, di mana aplikasi itu diantaranya berisikan informasi harga pangan terbaru dan disertai notifikasi apabila ada kenaikan harga.

"Padahal bapak presiden meminta daerah-daerah menggunakan aplikasi sejenis tiga bulan lalu. Jadi kita selangkah lebih maju sehingga kami bisa menjawab permasalahan-permasalahan itu dengan menggunakan IT sebagai media untuk menangani inflasi di daerah masing-masing," jelasnya.

Sutarmidji berharap, ke depan, TPID Kota Pontianak bisa berkiprah secara nasional dengan memberikan contoh-contoh dalam menangani inflasi. Ia menekankan, penanganan inflasi bukan berarti inflasi harus rendah, yang harus dijaga adalah inflasi yang berkaitan dengan pangan sebab bisa menurunkan daya beli masyarakat.

"Tetapi kalau inflasi yang disebabkan faktor harga tiket pesawat tidak perlu dikhawatirkan," katanya.



(U.A057/K007)

Pewarta: Andilala

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017