Pontianak (Antara Kalbar) - Kepala Disperindag Kalimantan Barat Muhammad Ridwan mengatakan mengajukan permintaan ke Kementerian Perdagangan untuk mendistribusikan garam impor di provinsi itu.

"Sejumlah pelaku usaha meminta garam impor yang didatangkan pemerintah pusat juga didistribusikan ke Kalbar. Permintaan inipun sudah disampaikan pelaku usaha kepada kita dan akan kita tindak lanjuti," kata Ridwan di Pontianak, Jumat.

Dia menjelaskan, jumlah yang diminta itu sekitar 3.000 hingga 6.000 ton.

"Kita udah mengajukan permintaan mereka, sekarang keputusannya dari PT Garam apakah mau memenui permintaan itu. Jika iya besaran yang diberikan tergantung mereka," ucapnya.

Ia menuturkan kelangkaan garam yang terjadi beberapa waktu lalu tidak terlalu berpengaruh di Kalimantan Barat. Dipasaran pun memang terjadi gejolak harga tapi tidak terlalu signifikan.

"Tidak terlalu vital, beda kasus jika beras, sedikit saja bisa menimbulkan gejolak besar. Kalau untuk garam di Kalbar tidak terlalu berpengaruh," kata dia.

Ridwan mengatakan, saat ini konsumsi garam di Kalbar berkisar 1.333,30 ton per bulan atau setara 15.999,61 ton pert tahun.

Selain untuk konsumsi rumah tangga, kebutuhan garam juga untuk usaha kecil menengah. Sejauh ini garam di Kalbar di pasok dari Surabaya.

"Kalau untuk skala besar belum lah, misalnya dibutuhkan untuk pengecoran beton saat ini masih belum. Kebutuhannya hanya untuk bahan baku sektor UMKM, misalnya pembuatan ikan asin. Bahkan untuk pola konsumsi hanya nol sekian persen saja," katanya.

(KR-RDO/M019) 

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017