Pontianak (Antara Kalbar) - Pengamat Sosial dan Politik Universitas Tanjungpura Pontianak, Kalimantan Barat, Ngusmanto berpendapat perlunya calon independen atau jalur perseorangan sebagai penyeimbang pada setiap proses tahapan dan pelaksanaan pilkada.

"Dari poling dan survei yang ada calon yang bermunculan lebih ke pada calon dari parpol. Sedangkan untuk independen seakan tidak dilirik, padahal memiliki potensi yang besar," ucapnya di Pontianak, Kamis.

Ia menambahkan apakah selama ini poling yang ada memang tidak melirik calon dari independen atau tidak yang jelas keberadaan calon independen layak hadir di Pontianak menginggat sebagai wadah masyarakat untuk terlibat lebih luas dalam Pilwako mendatang.

"Adanya calon independen maka peluang masyarakat umum untuk terlibat apakah dalam bentuk relawan dan sebagainya lebih luas," kata dia.

Terpenting kata dia dengan jalur indenpenden yang bersangkutan merupakan dari arus bawah.

"Calon independen tentu biaya politik agak lebih rendah sebab akan banyak gotong - royong dan kebersamaan. Meskipun untuk menang tentu butuh usaha dan kerja lebih keras," kata dia.

Di Kota Pontianak, ia memprediksikan akan muncul satu calon independen dan berdasarkanya hal itu terlihat dari calon yang akan bertarung cukup serius.

"Prediksi saya di Pilwako maksimal ada empat calon bertarung dan satu di antaranya dari dari independen. Saya melihat sosok Syarif Usmulyani atau dikenal Bang Mul berpeluang sebab berdasarkan info sudah menggelar 323 pertemuan dengan masyarakat," katanya.

(U.KR-DDI/M019)

Pewarta: Dedi

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017