Pontianak (Antara Kalbar) - Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) DPD PDI Perjuangan Kalimantan Barat kembali menyalurkan bantuan di Desa Datah Diaan Kecamatan Putussibau Utara, dalam pemulihan pasca demam berdarah dengue (DBD).
"Kita kembali menyalurkan bantuan ke Desa Datah Diaan Kecamatan Putussibau Utara. Sebelumnya, kita juga melakukan hal yang sama di Ketapang, Landak dan Sintang," kata Ketua Baguna Provinsi Kalbar Angeline Fremalco, Selasa.
Dia berharap dengan adanya bakti sosial itu dapat membantu masyarakat, terutama untuk masa-masa pemulihan yang kemarin terkena DBD. "Kami juga memberikan vitamin dan obat cacing untuk anak-anak," tuturnya.
Selain bantuan, Baguna juga mengadakan pengobatan gratis, memberikan abate dan kelambu anti nyamuk.
Di samping itu, Angeline menyarankan masyarakat Datah Diaan agar membersihkan air yang tergenang, yang dapat menjadi tempat berkembang biak jentik nyamuk Aedes, harus dilakukan seminggu sekali dan konsisten.
Selain itu juga kata Ibu tiga anak itu agar sesuai anjuran pemerintah yakni dengan gerakan 3M, Menguras tempat-tempat penampungan air, seperti bak mandi, tempayan, ember, vas bunga, dan tempat minum burung, seminggu sekali.
Kemudian Menutup rapat semua tempat penampungan air, seperti ember, gentong, dan drum. Selain itu pula mengubur semua barang bekas di sekitar rumah yang dapat menampung air hujan.
"Selain mengubur, dapat juga dilakukan daur ulang. Membunuh jentik nyamuk demam berdarah di tempat air yang sulit dikuras atau sulit air dengan menaburkan bubuk temephos (abate) atau altosid 2-3 bulan sekali dengan takaran 1 gram abate untuk 10 liter air atau 2,5 gram altosid untuk 100 liter air," tuturnya.
Selain memberikan bantuan korban bencana demam berdarah dan banjir di dua Kecamatan yakni Putussibau Utara dan Kecamatan Kalis. Baguna juga menyerahkan sumbangan beras di empat desa, yakni Nanga Lebangan, Tapaang Daan, Nanga Raon, Rantau Bumbun.
Sementara itu Eduardus Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat Pembantu Desa Datah Diaan menyebutkan Data korban DBD desa Datah Diaan Padua Mendalam, dari 31 penderita 2 orang dewasa ya sisanya anak-anak.
(U.KR-RDO/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017
"Kita kembali menyalurkan bantuan ke Desa Datah Diaan Kecamatan Putussibau Utara. Sebelumnya, kita juga melakukan hal yang sama di Ketapang, Landak dan Sintang," kata Ketua Baguna Provinsi Kalbar Angeline Fremalco, Selasa.
Dia berharap dengan adanya bakti sosial itu dapat membantu masyarakat, terutama untuk masa-masa pemulihan yang kemarin terkena DBD. "Kami juga memberikan vitamin dan obat cacing untuk anak-anak," tuturnya.
Selain bantuan, Baguna juga mengadakan pengobatan gratis, memberikan abate dan kelambu anti nyamuk.
Di samping itu, Angeline menyarankan masyarakat Datah Diaan agar membersihkan air yang tergenang, yang dapat menjadi tempat berkembang biak jentik nyamuk Aedes, harus dilakukan seminggu sekali dan konsisten.
Selain itu juga kata Ibu tiga anak itu agar sesuai anjuran pemerintah yakni dengan gerakan 3M, Menguras tempat-tempat penampungan air, seperti bak mandi, tempayan, ember, vas bunga, dan tempat minum burung, seminggu sekali.
Kemudian Menutup rapat semua tempat penampungan air, seperti ember, gentong, dan drum. Selain itu pula mengubur semua barang bekas di sekitar rumah yang dapat menampung air hujan.
"Selain mengubur, dapat juga dilakukan daur ulang. Membunuh jentik nyamuk demam berdarah di tempat air yang sulit dikuras atau sulit air dengan menaburkan bubuk temephos (abate) atau altosid 2-3 bulan sekali dengan takaran 1 gram abate untuk 10 liter air atau 2,5 gram altosid untuk 100 liter air," tuturnya.
Selain memberikan bantuan korban bencana demam berdarah dan banjir di dua Kecamatan yakni Putussibau Utara dan Kecamatan Kalis. Baguna juga menyerahkan sumbangan beras di empat desa, yakni Nanga Lebangan, Tapaang Daan, Nanga Raon, Rantau Bumbun.
Sementara itu Eduardus Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat Pembantu Desa Datah Diaan menyebutkan Data korban DBD desa Datah Diaan Padua Mendalam, dari 31 penderita 2 orang dewasa ya sisanya anak-anak.
(U.KR-RDO/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017