Sekadau (Antara Kalbar) - Sentia Resa, pasien berusia lima tahun korban gigitan anjing, warga Desa Sunsong, Kecamatan Sekadau Hulu, meninggal dunia setelah dua hari melewati masa kritis di RSUD Sekadau, Kamis (12/10) sekitar pukul 17.50 WIB.
    Beberapa saat sebelumnya, ia sempat dijenguk Wakil Bupati Sekadau Aloysius, SH, M.Si, Ketua PKK Kristina Rupinus, S.Pd,M.Si dan Ketua GOW Vixtima Heri Supriyanti Aloysius, A.Md.
    Saat mejenguk Sentia, Wakil Bupati Sekadau didampingi Asisten I dan istri, Kepala Dinas Kesehatan, Kasat Pol PP, Plt. Rumah Sakit Umum Daerah Sekadau. Aloysius dan rombongan tiba di RSUD Sekadau sekitar pukul 16.00 WIB sepulang dari kantor setelah menerima kunjungan kerja Danrem 121/Abw.
    Kurang lebih setengah jam wakil bupati dan rombongan membesuk Sentia di ruang isolasi anak. Wakil bupati, Ketua PKK, Ketua GOW Sekadau, dan rombongan lainnya baru sempat bercerita dengan orang tua bocah lima tahun ini. Wakil bupati dan rombongan juga sempat mendoakan Sentia yang terbaring kritis di ruang anak.
    Dihadapan Wakil  Bupati dan rombongan, ayah Sentia bercerita anaknya digigit sekitar dua minggu lalu, saat itu ada yang bilang kalau anjing kami aneh.
    Ia lalu berniat untuk mengikat anjing itu menggunakan rantai motor. Namun terlepas dan loncat langsung menggigit Sentia yang lagi berdiri di depan pintu rumah mereka.
    Ia melanjutkan setelah gigitan itu, anaknya sepertinya baik-baik saja, bahkan sempat ikut ke ladang beberapa hari kemudian.
    "Bahkan saat cek ke Puskesmas Rawak ia masih bisa jalan sendiri,  hanya saja badannya saat dipangku kuat panas," ungkap ayah korban.
    Wakil Bupati Sekadau Aloysius menyampaikan atas nama pemerintah daerah menyampaikan belasungkawa yang sedalam dalamnya atas meninggalnya Sentia, dan bagi keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan. "Saya dan bapak Bupati menyampaikan belasungkawa untuk adik Sentia korban gigitan rabies. Semoga adik kita ini diterima disisi kanan Allah Bapa yang Mahakuasa dan bagi keluarga diberikan kekuatan dan penghiburan," ujar Aloysius.  
    Wakil bupati minta ini kasus yang terakhir di Sekadau. Kepada masyarakat juga, wakil bupati minta supaya ada kesadaran untuk membantu petugas ketika anjingnya ingin divaksin.
    "Akibat anjingnya tidak mau divaksin, kita udah sosialisai lewat kecamatan, lewat desa dan tokoh masyarakat. Kita juga minta apabila ada petugas, tolong dibantu. Jangan khawatir anjingnya divaksin, jangan takut anjingnya tidak gonggong. Kita segera turunkan lagi petugas untuk melakukan vaksin. Kita tidak mau lagi ada kasus serupa," pinta wakil Bupati lagi.
    Sementara itu Camat Sekadau Hulu Yansong mengatakan sosialisasi rabies di kantor Desa Sunsong pada saat Musrenbang tanggal 18 September 2017.
    Petugas melaksanakan vaksinasi tanggal 20 September 2017, anjing yang diberi vaksin 78 ekor. "Belum keseluruhan karena beberapa masyarakat tidak mau anjingnya divaksin dengan berbagai alasan," ujar Yangson.

Pewarta: Gansi/Hartono

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017