Pontianak (Antara Kalbar) - Khataman Al Quran dan pembuatan pokok telok yang dipusatkan di Masjid Raya Mujahidin Pontianak, Sabtu, telah "pecahkan" atau mencatat rekor MURI, kata Wali Kota Pontianak, Sutarmidji.

"Alhamdulillah, peserta khataman Al Quran dan pembuatan pokok telok tahun ini luar biasa ramainya, sehingga masuk rekor MURI," kata Sutarmidji di Pontianak.

Malah menurut dia, jumlah peserta Khataman Al Quran yang sebelumnya terdata sebanyak 27.649 peserta menjadi lebih dari angka tersebut, dan untuk pembuatan pokok telok sebanyak 2.500 pokok telok atau sesuai data sebelumnya.

Sutarmidji menambahkan, jumlah rekor khataman massal yang dipecahkan Kota Pontianak ini lebih banyak dua kali lipat dibandingkan rekor sebelumnya yang dipecahkan oleh Kabupaten Musiwaras tahun 2015 sebanyak 12.500 peserta.

Kemudian untuk pembuatan pokok telok juga mencatatkan sejarah sebagai pemecah rekor pokok telok terbanyak yakni 2.500 pokok telok atau mengalahkan rekor yang pernah dicatat Kabupaten Wonogiri sebanyak 2.025 pokok telok tahun 2015 lalu.

Dalam beberapa kali kesempatan, ia menyatakan kegiatan itu merupakan implementasi dari program Pemkot Pontianak, di mana setiap siswa beragama Islam yang lulus SMP harus sudah khatam Al Quran. Bagi mereka yang belum khatam dan belum mengantongi sertifikat khatam Al Quran ketika mendaftarkan diri melanjutkan pendidikan ke jenjang setingkat SMA, maka siswa bersangkutan akan diberikan pendidikan tambahan baca Al Quran hingga khatam.

"Selama masa pendidikannya di SMA, dia harus khatam Al Quran sehingga ketika mereka menyelesaikan pendidikan SMA, siswa-siswa itu sudah khatam Al Quran bagi yang beragama Islam," ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Kota Pontianak, yang juga Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota setempat Mulyadi berharap melalui moment itu diharapkan sekolah terus memacu para siswanya untuk membaca Al Quran.

"Kalau sekolah memberikan hukuman, lebih baik anak tersebut disuruh membaca surat surat pendek, sehingga mau tidak mau dia belajar Al Quran," ujarnya.

Menurut Mulyadi, setiap peserta khataman Al Quran membawa pokok telok, kemudian bawa pulut kuning dan panggang ayam, sehingga tampak sangat meriah sekali, semoga kedepannya lebih meriah lagi.

(U.A057/I006)

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017