Sukadana (Antara Kalbar) - Nelayan dari berbagai kapal di Kayong Utara terpaksa mengobral ikan hasil tangkapan mereka dengan harga Rp10.000 perkarung.
   
Ikan kembung yang merupakan ikan khas setempat diobral dengan harga murah lantaran ketiadaan es di Kabupaten Kayong Utara. Sementara hasil tangkapan berlimpah sehingga juragan atau penampung ikan tak mampu lagi menampung ikan tangkapan nelayan.
   
Muhammad, salah satu nelayan di Tanjung Satai Kecamatan Pulau Maya menjelaskan, hasil tangkapan mereka cukup lumayan. Bahkan satu kapal mampu menangkap ikan hampir 4 sampai 6 ton membuat puluhan kapal nelayan menjadi sarat muatan ikan dan penampung ikan tak mampu lagi membelinya karena persediaan es kosong.
  


"Juragan dan penampung tak mampu membelinya, karena es tidak ada sehingga dari pada mubazir ya dijual seperti ini dari pada mubazir, itung itung sedekah," kata Muhammad.
   
Dari pantauan Antara, kapal nelayan yang sandar dan bongkar muat ikan di PPI Telok Batang sedikitnya terdapat 15 kapal dengan rata-rata satu ton ikan segar disetiap kapalnya.
  
Ikan kembung tersebut dijual ke warga masyarakat Telok Batang membuat ratusan warga seperti mendapat keberkahan karena ikan yang biasanya dijual dengan harga Rp25 ribu -- Rp30 ribu perkilogramnya kali ini diobral dengan harga yang tidak lazim yakni Rp10 ribu sampai Rp20 ribu perkarung.
   
Subandi, warga Telok Batang yang mendapat rejeki ikan dari para nelayan menceritakan dirinya dan rekan-rekannya sibuk mencari karung untuk membawa ikan, karena ikan yang begitu banyaknya.
   
"Orang-orang disuruh ambil sendiri di kapal tidak pakai timbang karena tidak ada timbangan, Alhamdulillah ini rejeki yang tidak disangka sangka," katanya.




Pewarta: Doel Wibowo

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017