Ngabang (Antara Kalbar) - Bupati Landak, Kalbar, Karolin Margret Natasa mengharapkan, keberadaan Kampung KB yang ada di kabupaten itu nantinya mampu membuka isolasi desa.

"Dengan adanya kampung KB ini membuka keterisolasian di Desa, karena semua stakeholders turut membantu dalam program ini, baik itu membenahi infrastruktur, kesehatan dan sebagainya. Setelah pembenahan secara fisik, dilanjutkan dengan pemberdayaan masyarakat, jadi program ini memberikan dampak yang baik bagi masyarakat kita di Desa," kata Karolin di Ngabang, Senin.

Karolin juga mengungkapkan pengalamannya selama bertugas di Komisi IX DPR RI menemukan banyak kendala dalam mensosialisasikan program KB di Kalimantan Barat.

"Saya pernah di demo orang kampung karena mensosialisasikan program KB ini. Terutama oleh Bapak-bapak, tapi itulah tantangan bagi kita untuk memberikan kesadaran tentang pentingnya Program Keluarga Berencana," tuturnya.

Dia menjelaskan program KB bukan terbatas penggunaan alat kontrasepsi saja, melainkan bagaimana membangun sebuah keluarga yang terencana.

"Banyak yang berfikir jika kita berbicara tentang KB itu hanya tentang alat-alat kontrasepsi seperti Implan, IUD, kondom dan lain-lain. Ada hal lain yang juga sangat penting untuk masyarakat kita ketahui yakni bagaimana membangun sebuah keluarga yang terencana dengan baik," katanya.

Hal lain yang di ungkapkan Dokter lulusan Unika Atmajaya Jakarta itu adalah masih bertahannya mitos dikalangan masyarakat.

"Masalah yang kita hadapi kedua adalah mitos yang masih dipercaya oleh sebagian masyarakat kita terutama di pedalaman," kata Karolin.

Dia mencontohkan, salah satu mitos tersebut, dimana seorang ibu yang baru melahirkan hanya boleh makan nasi dan garam, bisa juga ditambah jahe merah. Tidak boleh makan ikan atau telur karena amis.

"Kemudian setelah beberapa minggu baru boleh makan pakis merah katanya untuk tambah darah. Saya juga bingung pakis merah bisa tambah darah," katanya.

Untuk itu, dirinya berharap agar masyarakat Landak tidak lagi percaya pada mitos-mitos yang ada terkait KB maupun kehamilan dan pasca melahirkan dan lebih mempercayakan penanganannya kepada tenaga medis.

(KR-RDO/N005) 

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017