Pontianak (Antara Kalbar) - Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian Kementerian Pertanian Momon Rusmono menyatakan luas lahan tambah tanam (LTT) di Provinsi Kalimantan Barat mengalami peningkatan.

"Dari hasil evaluasi tahun 2016, upaya khusus (Upsus) tanaman padi, jagung, dan kedelai (Pajale) serta lahan tambah tanam di Provinsi Kalbar sekitar 538 ribu hektare, kemudian meningkat menjadi 624 ribu hektare di tahun 2017," kata Momon Rusmono di Pontianak, Sabtu.

Ia menyebutkan peningkatan LTT di Kalbar sekitar lima persen, dan itu dinilainya luar biasa.

"Untuk itu, kami sengaja mengundang langsung para penyuluh dan kepala BPP di tingkat kecamatan�karena selama ini mereka yang bekerja keras di lapangan bersama-sama para penyuluh, yang hasil evaluasinya sudah positif tersebut," ungkapnya.

Menurut dia, masih dua hingga tiga kabupaten yang belum bisa mencapai peningkatan LTT tersebut atau lahannya masih sama seperti tahun sebelumnya sehingga harus dimotivasi terus.

Ia mengatakan rencana luas tanam untuk Oktober-Desember juga akan dievaluasi. "Tapi kami baru mengevaluasinya hingga bulan Oktober 2017," katanya.

Dari hasil rapat akan ada LTT lagi sekitar 92 ribu hektare atau mengalami peningkatan dibanding Oktober tahun lalu seluas 85 ribu hektare, katanya.

"Saya optimistis di Provinsi Kalbar LTT-nya akan meningkat positif serta dampaknya luas panen sawah dan produksi padinya juga akan meningkat dibandingkan tahun sebelumnya," katanya.

Ia berharap daerah yang masih belum mencapai target atau menurun dibandingkan tahun sebelumnya agar dapat mengejar kekurangan tersebut karena masih ada waktu dua bulan lagi.

Ia juga mendorong para penyuluh di lapangan untuk mendampingi dan mengawal usaha tani. Tidak hanya padi, jagung dan kedelai, tetapi juga pada usaha tani bagi para petani lainnya sehingga target-target tersebut bisa tercapai.


(U.A057/S024)

Pewarta: Slamet Ardiansyah

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017