Pontianak (Antara Kalbar) - Koordinator Pusat Penelitian Pengembangan Pedesaan (Puslitbangdes) Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak, Faisal Riza mengatakan karakter loyalitas kaum perempuan terhadap organisasi menjadi modal kuat untuk mengembangkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)

"Dengan segala kelebihannya dan perannya, kaum perempuan harus andil dan diberikan porsi dalam pengembangan BUMDes. Sikap yang loyal dengan organisasi dan tingkat gengsi yang rendah itu lah yang bisa menjadi modal," ujarnya saat menjadi narasumber dalam kegiatan Media Briefing III yang digelar Konsorsium Perempuan untuk Keberlanjutan Penghidupan Kalbar, di Pontianak, Selasa.

Terkait peran desa dan Bumdes dikatakan Faisal secara umum untuk meningkatkan kualitas hidup manusia serta penanggulangan terjadinya kemiskinan. Upayanya adalah penyediaan pemenuhan kebutuhan dasar, pembangunan baik sarana maupun prasarananya.

"Kemudian pengembangan potensi ekonomi lokal serta pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan secara berkelanjutan," papar dia.

Menurutnya di Indonesia terdapat beberapa bentuk BUMDes, seperti BUMDes yang menjalankan fungsi pelayanan sosial, lebih bersifat ke fungsi perbankan, menjalankan usaha penyewaan, sebagai fungsi perantara, menjalankan usaha bersama dari berbagai jenis unit usaha dan bertipe menjalankan usaha perdagangan bahan pokok.

"Namun sejauh ini dilihat dari relasi kelembagaan BUMDes sendiri, masih banyak masyarakat tidak memahami tentang keberadaan BUMDes," sebutnya

Ia menyebutkan satu di antara tantangan pengembangan Bumdes adalah dari segi kapasitas manajerial dan tata kelola. Padahal hal itu merupakan faktor kunci pembuka dan keberhasilan setiap jenis BUMDes. Kemudian keberlanjutan BUMDes sangat dipengaruhi oleh skala dan jangkauan usaha. Lalu BUMDes yang tumbuh dari emansipasi lokal jauh lebih kuat dan berkelanjutan dibanding BUMDes yang lahir karena intervensi dari Pemerintah dari atas.

"Terpenting juga adalah bagaimana setiap jenis usaha tidak berdiri sendiri tetapi memiliki kaitan mata rantai dengan sektor lain yang berpengaruh terhadap keberlanjutan usaha baik itu sawit atau agroforestry," katanya.

(KR-DDI/N005) 

Pewarta: Dedi

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017