Pontianak  (Antara Kalbar) - Gubernur Kalimantan Barat yang juga Presiden Adan Dayak Nasional, Cornelis membuka Rapat Kerja (Raker) Pentas Seni dan Budaya Dayak (PSBD) tahun 2017 yang dipusatkan di Kabupaten Ketapang.

"Raker PSDB ini tentu sangat bermanfaat untuk membangun masyarakat Dayak bersama-sama suku lain dan Pemerintah. Terutama dalam rangka percepatan pembangunan," kata Cornelis di Ketapang, Senin.

Ia menegaskan melalui organisasi DAD bisa membantu pemerintah melakukan pembangunan fisik maupun non fisik, seperti memberikan berbagai pemahaman kepada masyarakat Dayak pedalaman yang benar terhadap berbabagi hal.

Demikian denngan masalah rabies, dimana beberapa waktu lalu, orang Dayak di pedalaman ada yang tidak mau peliharaanya disuntik rabies.

"Jadi ini harus diluruskan dan tugas DAD memberikan pemahaman kepada mereka," tuturnya.

Terkait musyawarah adat khususnya pada pemilihan ketua DAD Ketapang, Cornelis mengatakan harus dilakukan secara musyawarah mufakat, serta tidak melanggar prosedur dan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD ART).

"Utamakan musyawarah mufakat dalam memilih ketua, pilihlah yang mau mengabdikan dirinya untuk kepentingan bersama. Organisasi ini adalah orang-orang sosial karena tidak ada gajinya apalagi tunjangan," kata Cornelis.

Ditempat yang sama, Bupati Ketapang, Martin Rantan, menegaskan Pemerintah Kabupaten Ketapang mendukung kegiatan budaya seperti ini, serta mempersilakan bagi organisasi etnis lain menyelenggarakan kegiatan serupa atau lain sebagainya yang positif.

"Misalnya hari ini Dayak, mungkin yang akan datang oleh Melayu, Jawa, Tionghua, Madura, Batak dan lain-lain. Silakan gunakan tempat ini," katanya.

Bahkan menurutnya, Pentas Seni Budaya Ketapang tak hanya untuk kegiataan suku. Tapi juga boleh digunakan untuk kegiatan keagamaan atau lainnya.

"Silakan gunakan asalkan untuk kemajuan daerah Ketapang ini," ujar Martin.

Ia berharap pada kegiatan DAD ini bisa melestarikan adat dan budaya khususnya Dayak. Serta menjadikan moment menciptakan rasa aman pada masyarakat. Termasuk dalam hal dunia usaha, sosial kemasyarakatan dan lain-lain.

"Pemerintah tak hanya membangun secara fisik seperti jalan, jembatan dan sebagainya. Tapi hal penting adalah membangun rasa aman, kkalau daerah aman Pemerintah pasti mudah membangun tapi kalau tak aman pasti susah," ujarnya.

(U.KR-RDO/B008)

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017