Sintang (Antara Kalbar) - Bupati Sintang, Jarot Winarno mengatakan pembangunan infrastruktur dasar yaitu jalan dan jembatan pada Tahun 2018 mendatang.
"APBD Sintang tahun depan hanya Rp1,83 triliun, namun pembangunan jalan dan jembatan tetap menjadi prioritas," kata Jarot di Sintang, Kalimantan Barat, Senin.
Dikatakan Jarot, pembangunan infrastruktur dasar itu sangat penting, sehingga menjadi prioritas dalam pemerataan pembangunan sehingga dapat mengurangi ketimpangan daerah dan mewujudkan keadilan sosial di Kabupaten Sintang.
Ia menjelaskan sasaran pembangunan infrastruktur itu untuk jembatan segantung di Desa Baras Nabun, Kecamatan Serawai, pembangunan jembatan kayu di Sungai Kebiau dan melanjutkan pembangunan jembatan rangka baja di Nanga Tempunak.
"Kami juga akan meningkatkan jalan Kelutap, Kecamatan Kelam Permai, jalan Kajang Baru Kecamatan Sungai Tebelian, jalan Jerora menuju Sungai Daun Kecamatan Sintang, serta masih banyak lagi ruas jalan lainnya yang akan ditingkatkan," kata Jarot.
Menurut Jarot, untuk pembangunan infrastruktur jalan yang belum rampung juga dianggarkan di tahun 2018.
Ruas jalan tersebut diantaranya jalan Desa Rarai, Japan Desa Lebak Ubah, Desa Melayang Sari dan peningkatan jalan Simpang SKPI - Bonet.
"Untuk ruas jalan Simpang Pandan - Merarai dan Jalan Kerapa Sepan juga akan dilakukan di 2018," jelas Jarot.
Sementara itu, Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat mencatat 80 persen jalan di kabupaten itu kondisinya masih jalan tanah mulai jalan kabupaten hingga jalan desa.
"Kondisi infrastruktur jalan di Sintang memang masih rusak berat," jelas Kepala Dinas PU Sintang, Murjani.
Dikatakan Murjani jalan kabupaten di Sintang sepanjang 2.199 kilometer, sedangkan jalan desa sepanjang 1.800 kilometer.
Dirinya menjelaskan untuk perbaikan jalan di wilayah Sintang akan menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp70 miliar, namun dana tersebut hanya mampu untuk pemeliharaan dan peningkatan jalan 20 - 30 kilometer sedangkan jalan yang memerlukan pemeliharaan mencapai 2.199 kilometer.
(T.KR-TFT/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017
"APBD Sintang tahun depan hanya Rp1,83 triliun, namun pembangunan jalan dan jembatan tetap menjadi prioritas," kata Jarot di Sintang, Kalimantan Barat, Senin.
Dikatakan Jarot, pembangunan infrastruktur dasar itu sangat penting, sehingga menjadi prioritas dalam pemerataan pembangunan sehingga dapat mengurangi ketimpangan daerah dan mewujudkan keadilan sosial di Kabupaten Sintang.
Ia menjelaskan sasaran pembangunan infrastruktur itu untuk jembatan segantung di Desa Baras Nabun, Kecamatan Serawai, pembangunan jembatan kayu di Sungai Kebiau dan melanjutkan pembangunan jembatan rangka baja di Nanga Tempunak.
"Kami juga akan meningkatkan jalan Kelutap, Kecamatan Kelam Permai, jalan Kajang Baru Kecamatan Sungai Tebelian, jalan Jerora menuju Sungai Daun Kecamatan Sintang, serta masih banyak lagi ruas jalan lainnya yang akan ditingkatkan," kata Jarot.
Menurut Jarot, untuk pembangunan infrastruktur jalan yang belum rampung juga dianggarkan di tahun 2018.
Ruas jalan tersebut diantaranya jalan Desa Rarai, Japan Desa Lebak Ubah, Desa Melayang Sari dan peningkatan jalan Simpang SKPI - Bonet.
"Untuk ruas jalan Simpang Pandan - Merarai dan Jalan Kerapa Sepan juga akan dilakukan di 2018," jelas Jarot.
Sementara itu, Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat mencatat 80 persen jalan di kabupaten itu kondisinya masih jalan tanah mulai jalan kabupaten hingga jalan desa.
"Kondisi infrastruktur jalan di Sintang memang masih rusak berat," jelas Kepala Dinas PU Sintang, Murjani.
Dikatakan Murjani jalan kabupaten di Sintang sepanjang 2.199 kilometer, sedangkan jalan desa sepanjang 1.800 kilometer.
Dirinya menjelaskan untuk perbaikan jalan di wilayah Sintang akan menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp70 miliar, namun dana tersebut hanya mampu untuk pemeliharaan dan peningkatan jalan 20 - 30 kilometer sedangkan jalan yang memerlukan pemeliharaan mencapai 2.199 kilometer.
(T.KR-TFT/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017