Singkawang (Antara Kalbar) - Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan pangan dan Perikanan Kota Singkawang, Yusnita Fitriandi mengatakan, lahan pertanian di kota setempat cukup luas dan hampir 80 persennya telah ditanami padi dengan Metode Hazton.

Kemudian, memasuki musim tanam, menurut dia di Kota Singkawang, Senin, beberapa kelompok tani juga telah memulai melakukan penanaman padi.

"Ini merupakan tanam padi perdana di kelompok tani Serayau Kelurahan Naram, Kecamatan Singkawang Utara. Dengan metode hazton dengan luas hamparan 30 hektare," kata Yusnita.

Menurut Yusnita, saat ini kelompok tani di Kota Singkawang memang sudah mulai memahami penanaman padi metode hazton. Tentu saja ini juga akan berpengaruh pada jumlah panen nantinya.

"Tentunya ini sedikit banyak mempengaruhi jumlah panen nantinya dan ini juga sesuai program yang dicanangkan," ungkapnya.

Meskipun luas lahan di Kota Singkawang masih belum dapat mencukupi dalam menyuplai kebutuhan beras di Kalbar, namun untuk di Kota Singkawang masih dapat tercukupi dengan penanaman padi hazton.

"Luas lahan kita memang tidak seluas di Sambas dan Kubu Raya, namun cukup luas untuk masyarakat di Kota Singkawang dengan penanaman padi metode hazton," katanya.

Ditambahkan Yusnita, teknologi hazton saat ini sedang berkembang di kalangan masyarakat pertanian Indonesia, karena teknologi hazton tersebut dirintis dan telah diterapkan di berbagai kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Barat atau provinsi/kabupaten lainnya di Indonesia.

"Penerapan teknologi Hazton pada umumnya memberikan peningkatan hasil panen sebanyak tiga kali lipat dari yang biasanya," katanya. 

(KR-RDO/S023) 

Pewarta: Rudi

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017