Pontianak (Antaranews Kalbar) - Harga tiket kapal penyeberangan Teluk Batang - Rasau Jaya di Kalimantan Barat naik menjelang libur Natal dan Tahun Baru 2018.
"Harga tiket normalnya satu orang Rp75 ribu, tapi harga tiket kali ini hingga Rp100 ribu per orang sehingga saya harus membayar Rp200 ribu jika dihitung sama motor saya," kata Yogi, penumpang yang berangkat dari dari Rasau Jaya menuju Teluk Batang, Minggu.
Dihubungi di Sukadana, Kayong Utara, Yogi mengatakan lonjakan penumpang yang akan mudik diduga ikut memicu naiknya harga tiket tersebut.
"Penumpangnya sangat ramai, kapal yang saya tumpangi bisa mencapai 200 orang lebih, belum lagi motor, sehingga rasanya sesak sekali," ujar mahasiswa Untan ini.
Hal senada juga diakui oleh Indah, mahasiswi yang?hendak mudik ke kampung halamannya di Teluk Batang.
Menurutnya,?kenaikan harga tiket sangat ?memberatkan penumpang terutama bagi mahasiswa yang belum berpenghasilan.
"Dengan harga Rp100 ribu tentunya sangat memberatkan bagi saya," ujar mahasiswi FKIP Untan ini.
Menurut Indah, kapal yang ia tumpangi sebenarnya tidak berangkat, tapi oleh karena masih banyak penumpang yang telantar maka akhirnya kapal itu pun berangkat.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017
"Harga tiket normalnya satu orang Rp75 ribu, tapi harga tiket kali ini hingga Rp100 ribu per orang sehingga saya harus membayar Rp200 ribu jika dihitung sama motor saya," kata Yogi, penumpang yang berangkat dari dari Rasau Jaya menuju Teluk Batang, Minggu.
Dihubungi di Sukadana, Kayong Utara, Yogi mengatakan lonjakan penumpang yang akan mudik diduga ikut memicu naiknya harga tiket tersebut.
"Penumpangnya sangat ramai, kapal yang saya tumpangi bisa mencapai 200 orang lebih, belum lagi motor, sehingga rasanya sesak sekali," ujar mahasiswa Untan ini.
Hal senada juga diakui oleh Indah, mahasiswi yang?hendak mudik ke kampung halamannya di Teluk Batang.
Menurutnya,?kenaikan harga tiket sangat ?memberatkan penumpang terutama bagi mahasiswa yang belum berpenghasilan.
"Dengan harga Rp100 ribu tentunya sangat memberatkan bagi saya," ujar mahasiswi FKIP Untan ini.
Menurut Indah, kapal yang ia tumpangi sebenarnya tidak berangkat, tapi oleh karena masih banyak penumpang yang telantar maka akhirnya kapal itu pun berangkat.
Editor : Admin Antarakalbar
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017