Singkawang (Antaranews Kalbar) - Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie mengatakan, pihaknya akan mengemas Festival Cap Go Meh supaya lebih menarik sehingga dapat meningkatkan kunjungan wisata maupun mancanegara di kota tersebut.
"Festival Cap Go Meh nanti akan kita kemas dengan baik, supaya tidak menjadi suatu tontonan yang menoton," kata Tjhai Chui Mie di Pontianak, Rabu.
Menurutnya, rangkaian Festival Cap Go Meh di Kota Singkawang bisa saja bersamaan dengan beberapa even seperti festival drum band yang menampilkan reog, barongsai, dan lain-lain.
Sehingga, dalam perayaan tersebut dirinya akan memunculkan semua budaya yang ada di Kota Singkawang.
"Jadi kita tidak hanya menonjolkan satu budaya saja, tapi semua budaya yang ada di Kota Singkawang," ujarnya.
Tjhai Chui Mie memastikan, bahwa perayaan Imlek dan Cap Go Meh Singkawang tahun 2018 akan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
Namun, yang lebih menarik lagi, katanya, Wali Kota Blitar sudah meminta agar tatung Singkawang bisa tampil di sana. "Inikan suatu berita yang menarik, bahwa perayaan Imlek dan Cap Go Meh kita diminati di daerah lain," ungkapnya.
Hal inilah yang menjadikan Tjhai Chui Mie ingin melestarikan keunikan budaya di Kota Singkawang yang belum tentu dimiliki oleh daerah lain.
"Suatu keunikan itu kita jadikan suatu keistimewaan, jadi bukan justru kita pertentangkan tapi bagaimana kita mempersatukannya sehingga peringkat toleransi di Kota Singkawang bisa semakin meningkat," ajaknya.
Menurutnya, hal itu bisa terwujud, apabila semua tokoh-tokoh masyarakat dan agama bisa bersama-sama dengan pemerintah membangun Kota Singkawang.
"Karena kota yang damai itu bisa memancing orang luar untuk mau berinvestasi di Kota Singkawang," katanya.
(U.KR-RDO/T011)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017
"Festival Cap Go Meh nanti akan kita kemas dengan baik, supaya tidak menjadi suatu tontonan yang menoton," kata Tjhai Chui Mie di Pontianak, Rabu.
Menurutnya, rangkaian Festival Cap Go Meh di Kota Singkawang bisa saja bersamaan dengan beberapa even seperti festival drum band yang menampilkan reog, barongsai, dan lain-lain.
Sehingga, dalam perayaan tersebut dirinya akan memunculkan semua budaya yang ada di Kota Singkawang.
"Jadi kita tidak hanya menonjolkan satu budaya saja, tapi semua budaya yang ada di Kota Singkawang," ujarnya.
Tjhai Chui Mie memastikan, bahwa perayaan Imlek dan Cap Go Meh Singkawang tahun 2018 akan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
Namun, yang lebih menarik lagi, katanya, Wali Kota Blitar sudah meminta agar tatung Singkawang bisa tampil di sana. "Inikan suatu berita yang menarik, bahwa perayaan Imlek dan Cap Go Meh kita diminati di daerah lain," ungkapnya.
Hal inilah yang menjadikan Tjhai Chui Mie ingin melestarikan keunikan budaya di Kota Singkawang yang belum tentu dimiliki oleh daerah lain.
"Suatu keunikan itu kita jadikan suatu keistimewaan, jadi bukan justru kita pertentangkan tapi bagaimana kita mempersatukannya sehingga peringkat toleransi di Kota Singkawang bisa semakin meningkat," ajaknya.
Menurutnya, hal itu bisa terwujud, apabila semua tokoh-tokoh masyarakat dan agama bisa bersama-sama dengan pemerintah membangun Kota Singkawang.
"Karena kota yang damai itu bisa memancing orang luar untuk mau berinvestasi di Kota Singkawang," katanya.
(U.KR-RDO/T011)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017