Pontianak (Antaranews Kalbar) - Proyek pengembangan Bandara Supadio diresmikan Presiden Joko Widodo pada Kamis.
"Dengan mengucap bismillah, terminal penumpang Bandara Internasional Supadio di Pontianak siang hari ini saya nyatakan dibuka," kata Presiden Joko Widodo di bandara Supadio, Pontianak, Kamis siang.
Presiden Joko Widodo datang bersama dengan Ibu Iriana Joko Widodo, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki dan Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana.
"Saya tadi melihat dari depan terminal bandara internasional Supadio Pontianak ini begitu sangat megahnya dengan ornamen dayak yang sangat artistik, dan kita harapkan bandara ini mencukupi untuk penumpang yang sudah sekian tahun selalu membeludak," ujar Presiden dalam sambutannya.
Presiden tidak meninjau seluruh terminal bandara yang bernuansa etnis dayak dengan warna biru tembaga tersebut, namun hanya sampai di bagian depan terminal.
"Saya dapat informasi karena pertumbuhan penumpang yang ada di bandara ini 15 persen, artinya kalau sekarang sudah ada 3,5 juta penumpang berarti tahun depan tidak cukup lagi terminal ini," tambah Presiden.
Direktur Utama PT Angkasa Pura (AP) II Muhammad Awaluddin, mengatakan, perluasan Bandara Soepadio sudah dimulai sejak 2015 dan selesai pada Agustus 2017, dengan menelan investasi Rp350 miliar, khusus untuk pembangunan terminal.
"Tadi saya bisik-bisik dengan Pak Menhub kalau terminal ini tidak cukup berarti harus dibangun lebih besar lagi, ini sudah 32 ribu meter persegi, berarti kalau mau mengejar pertumbuhan 15 persen berarti harus dibangun 2 kali lipat menjadi 64 ribu meter persegi, tapi saya mau lihat apakah betul-betul pertumbuhan dan terminal yang begitu besar seperti ini sudah tidak mencukupi lagi," tutur Presiden.
Presiden juga mengaku ada kebutuhan penambahan "runway" (landasan pacu) bandara.
"Kedua berkaitan dengan 'runway', ada perencanaan 'runway' tidak hanya satu nantinya juga disiapkan dua, tadi Dirut AP menyampaikan ke saya untuk rencana itu tapi keputusannya kita lihat dulu, kalau 'traffic' padat mau tidak mau runway harus dibangun lagi," ungkap Presiden.
Terminal bandara tersebut diperluas dari 13.683 meter persegi kini menjadi 32 ribu meter persegi, jumlah penumpang yang sebelumnya mencapai 1,5 juta orang per tahun kini bisa menampung 3,8 juta penumpang tiap tahun.
Demikian juga landasan pacu yang saat ini mencapai 2.250x45 meter ditingkatkan menjadi 2.650x45 meter dan akan ditingkatkan menjadi 3.000x45 meter tahun depan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017
"Dengan mengucap bismillah, terminal penumpang Bandara Internasional Supadio di Pontianak siang hari ini saya nyatakan dibuka," kata Presiden Joko Widodo di bandara Supadio, Pontianak, Kamis siang.
Presiden Joko Widodo datang bersama dengan Ibu Iriana Joko Widodo, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki dan Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana.
"Saya tadi melihat dari depan terminal bandara internasional Supadio Pontianak ini begitu sangat megahnya dengan ornamen dayak yang sangat artistik, dan kita harapkan bandara ini mencukupi untuk penumpang yang sudah sekian tahun selalu membeludak," ujar Presiden dalam sambutannya.
Presiden tidak meninjau seluruh terminal bandara yang bernuansa etnis dayak dengan warna biru tembaga tersebut, namun hanya sampai di bagian depan terminal.
"Saya dapat informasi karena pertumbuhan penumpang yang ada di bandara ini 15 persen, artinya kalau sekarang sudah ada 3,5 juta penumpang berarti tahun depan tidak cukup lagi terminal ini," tambah Presiden.
Direktur Utama PT Angkasa Pura (AP) II Muhammad Awaluddin, mengatakan, perluasan Bandara Soepadio sudah dimulai sejak 2015 dan selesai pada Agustus 2017, dengan menelan investasi Rp350 miliar, khusus untuk pembangunan terminal.
"Tadi saya bisik-bisik dengan Pak Menhub kalau terminal ini tidak cukup berarti harus dibangun lebih besar lagi, ini sudah 32 ribu meter persegi, berarti kalau mau mengejar pertumbuhan 15 persen berarti harus dibangun 2 kali lipat menjadi 64 ribu meter persegi, tapi saya mau lihat apakah betul-betul pertumbuhan dan terminal yang begitu besar seperti ini sudah tidak mencukupi lagi," tutur Presiden.
Presiden juga mengaku ada kebutuhan penambahan "runway" (landasan pacu) bandara.
"Kedua berkaitan dengan 'runway', ada perencanaan 'runway' tidak hanya satu nantinya juga disiapkan dua, tadi Dirut AP menyampaikan ke saya untuk rencana itu tapi keputusannya kita lihat dulu, kalau 'traffic' padat mau tidak mau runway harus dibangun lagi," ungkap Presiden.
Terminal bandara tersebut diperluas dari 13.683 meter persegi kini menjadi 32 ribu meter persegi, jumlah penumpang yang sebelumnya mencapai 1,5 juta orang per tahun kini bisa menampung 3,8 juta penumpang tiap tahun.
Demikian juga landasan pacu yang saat ini mencapai 2.250x45 meter ditingkatkan menjadi 2.650x45 meter dan akan ditingkatkan menjadi 3.000x45 meter tahun depan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2017