Pontianak (Antaranews Kalbar) - Palang Merah Indonesia Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, akan menyempurnakan sistem informasi donor darah (Simdordar) guna memberikan layanan darah bagi masyarakat, kata Ketua PMI Kota setempat, Edi Rusdi Kamtono.

"Dengan layanan Simdordar masyarakat bisa melihat jumlah stok darah, termasuk golongan darah yang tersedia secara real time," kata Edi Rusdi Kamtono di Pontianak, Minggu.

Ia menjelaskan, penyempurnaan tersebut akan dilakukan pada database pendonor, sehingga informasi tentang darah bisa dengan mudah didapat.

"Datanya nanti sudah ada data basenya, jika seandainya diperlukan mendesak maka para pendonor tetap bisa langsung dihubungi," ungkapnya.

Rencananya, sistem pemberitahuan kebutuhan darah mendesak kepada para pendonor akan disampaikan lewat pesan singkat secara otomatis. Penerapan teknologi informasi itu dilakukan untuk mempercepat pelayanan kepada masyarakat yang membutuhkannya, kata Edi.

Ia menambahkan, penyempurnaan tersebut penting mengingat kebutuhan kantong darah di Kota Pontianak rata-rata 150 kantong per hari, sementara yang mampu disediakan PMI hanya 80 kantong, akibatnya, pihak keluarga yang membutuhkan menghubungi langsung pendonor.

Edi menambahkan, selain masalah penyempurnaan layanan Simdordar, pihaknya juga akan memoderenisasi sterilisasi darah, baik dalam proses maupun penyimpanan, sehingga lebih akurat, sehat, dan lebih cepat.

"Pembaruan alat penting mengingat setiap harinya, jumlah kantong darah yang dimusnahkan cukup besar. Dalam sebulan, paling tidak ada 100 kantong yang kami dilenyapkan, karena darah tersebut terpapar kuman tak sehat, bahkan virus HIV," ujarnya.

Sementara itu, terkait harga darah masih tetap Rp360 ribu per kantong sesuai dengan aturan PMI pusat. Biaya itu dikeluarkan untuk penggantian kantong yang harus dibeli, pengolahan, penyimpanan dan operasional yang dilakukan PMI, kata Edi.




(U.A057/Y008)

Pewarta: Andilala

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018