Surabaya (Antaranews Kalbar) - Perseroan terbatas Telkom Indonesia melalui Yayasan Pendidikan Telkom berencana mendirikan Institut Teknologi (IT) Telkom Surabaya, yang bertempat di wilayah Ketintang, atau sekitar kawasan Kantor Telkom Surabaya.
Ketua Yayasan Pendidikan Telkom, Dwi S Purnomo di Surabaya, Senin mengatakan, proses pendirian IT Telkom Surabaya tersebut sudah dalam tahap akhir, dan tinggal menunggu persetujuan dari Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertais) IV.
"Kami target mulai Juni 2018 sudah dibuka pendaftarannya, dan sekitar bulan Agustus dan September sudah bisa dimulai pelaksanaan pengajarannya," kata Dwi, kepada wartawan di Surabaya.
Ia mengatakan, IT Telkom Surabaya akan membuka sebanyak 7 program studi (Prodi) yang meliputi Prodi Sl Teknik Telekomunikasi, Podi S1 Teknik Elektro, Prodi S1 Teknik Komputer, Prodi Sl Teknik industri, Prodi S1 Sistem infomasi, Prodi S1 Teknologi Infomasi, dan Prodi S1 Rekayasa Perangkat Lunak.
"Untuk angkatan pertama tahun 2018, kami batasi setiap kelasnya akan diisi sebanyak 40 mahasiswa, sesuai dengan jumlah dosen yang telah ada sebanyak 42 dosen," katanya.
Sebelumnya, Dwi mengatakan telah melakukan perekrutan tenaga dosen untuk pendirian IT Telkom Surabaya, dan dari 2.000 dosen yang mendaftar sebanyak 42 dosen telah diterima.
Ia mengatakkan, pendirian IT Telkom Surabaya adalah bagian dari PT Telkom untuk berkontribusi terhadap pendidikan, setelah sebelumnya mendirikan Telkom University di Bandung, IT Telkom Purwokerto dan Akatel Jakarta.
"Kami berharap IT Telkom Surabaya bisa memberi warna baru di dunia pendidikan tinggi Indonesia, dan memberikan kontribusi nyata untuk menghasilkan generasi unggul. Selain itu, juga menjadi pilihan baru bagi masyarakat yang mengingingkan pendidikan tinggi berkualitas terbaik," katanya.
Sementara itu untuk pembiayaan pendidikan di IT Telkom Surabaya, Dwi mengaku akan dikenakan biaya lebih murah dibanding Telkom University di Bandung, IT Telkom Purwokerto dan Akatel Jakarta.
"Telkom Surabaya juga akan menyediakan berbagai jenis beasiswa, baik beasiswa prestasi ataupun beasiswa untuk masyarakat tidak mampu, bahkan terdapat kebijakan kuota khusus untuk lulusan SMA/SMK/MA sederajat dari Kawasan Timur lndonesia, khususnya dari wilayah Sulawesi, Maluku, dan Papua," katanya.
Hal ini, kata dia, sejalan dengan Nawacita Pemerintahan Presiden Jokowi untuk membangun daerah terluar, terdalam, dan tertinggal di Indonesia, melalui pemerataan layanan pendidikan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018