Sanggau (Antaranews Kalbar) - Anggota DPRD Kabupaten Sanggau Daerah Pemilihan (Dapil) Kecamatan Kapuas, Hj Sri Rahmawati "kebanjiran" aspirasi dari masyarakat saat menghelat reses di tiga wilayah beberapa hari belakangan ini.
Sejumlah aspirasi yang disampaikan warga tersebut antara lain, berkenaan dengan sarana dan prasarana kesehatan, insfrastruktur jalan, kekurangan guru, hingga dana bantuan sosial (bansos) serta hibah untuk rumah ibadah.
Adapun wilayah yang dikunjungi saat reses kali ini, yakni Sungai Kosak Kelurahan Sungai Sengkuang, Dusun Balai Nanga Desa Penyeladi serta Desa Nanga Biang.
"Aspirasi cukup beragam, semua saya tampung dan akan coba saya perjuangkan," ujar wanita yang akrab disapa Bu Ratu ini, Rabu (31/1).
Kendati berjanji bakal mengawal aspirasi warga tersebut, Ratu Suri Keraton Suryanegara Sanggau ini, juga meminta warga untuk mengikuti prosedur yang sudah ada. Salah satunya dengan membuat ajuan proposal yang diketahui daerah dalam hal ini Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Warga juga harus aktif meminta kepada SKPD untuk memasukkan usulannya melalui Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) milik Pemkab Sanggau.
"Aspirasi warga kita tampung. Namun, saya juga minta kepada warga untuk mengikuti prosedur. Nah, nanti SKPD terkait untuk menginput ke RKPD. Kemudian, nantinya pada saat pembahasan APBD jelas akan saya kawal. Aspirasi boleh, asal sesuai aturan. Jangan sampai niat baik justru menimbulkan persoalan dan menyalahi aturan yang ada," ungkap ibu empat putri ini.
Dijelaskan, saat reses di Dusun Balai Nanga warga setempat menumpahkan curahan hati (curhat) diantaranya jalan rusak, meminta adanya bus sekolah, dibangun Polindes, pembangunan SMP Negeri, perbaikan jembatan dan pembangunan jalan setapak serta lanjutan pipanisasi air bersih.
Kemudian saat di Sungai Kosak warga setempat curhat tentang kondisi jalan dan jembatan yang mengalami kerusakan dan air/limbah sampah. Lantas selanjutnya di Nanga Biang warga mengajukan pengadaan bak/ tong air besar untuk air bersih, warga mengeluhkan guru minim, bidan kesehatan, listrik sering mati dan tower seluler serta bantuan untuk rumah ibadah masjid.
"Tentu saja aspirasi itu merupakan tanggung jawab saya selaku wakil rakyat kepada pemilih khususnya di dapil satu Kapuas ini. Maka kewajiban saya untuk mengawal aspirasi masyarakat itu, utamanya aspirasi yang dianggap prioritas, akan diperjuangkan untuk dibahas pada pembahasan anggaran nantinya," tegas wanita yang selalu tampil low profil ini.
Menurut anggota Komisi C DPRD Sanggau ini, salah satu tujuan reses tidak lain adalah menyerap aspirasi masyarakat di dapil masing-masing.
Aspirasi dimaksud tentunya dapat berupa usulan kegiatan, laporan atau permasalahan lainnya terkait dengan pembangunan skala prioritas di Kabupaten Sanggau. "Hasil reses ini akan kita laporkan dalam rapat paripurna, untuk diteruskan ke Pemkab Sanggau dalam bentuk pokok-pokok pikiran dewan sebagai bagian dalam perencanaan pembangunan," pungkas politisi Gerindra ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
Sejumlah aspirasi yang disampaikan warga tersebut antara lain, berkenaan dengan sarana dan prasarana kesehatan, insfrastruktur jalan, kekurangan guru, hingga dana bantuan sosial (bansos) serta hibah untuk rumah ibadah.
Adapun wilayah yang dikunjungi saat reses kali ini, yakni Sungai Kosak Kelurahan Sungai Sengkuang, Dusun Balai Nanga Desa Penyeladi serta Desa Nanga Biang.
"Aspirasi cukup beragam, semua saya tampung dan akan coba saya perjuangkan," ujar wanita yang akrab disapa Bu Ratu ini, Rabu (31/1).
Kendati berjanji bakal mengawal aspirasi warga tersebut, Ratu Suri Keraton Suryanegara Sanggau ini, juga meminta warga untuk mengikuti prosedur yang sudah ada. Salah satunya dengan membuat ajuan proposal yang diketahui daerah dalam hal ini Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Warga juga harus aktif meminta kepada SKPD untuk memasukkan usulannya melalui Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) milik Pemkab Sanggau.
"Aspirasi warga kita tampung. Namun, saya juga minta kepada warga untuk mengikuti prosedur. Nah, nanti SKPD terkait untuk menginput ke RKPD. Kemudian, nantinya pada saat pembahasan APBD jelas akan saya kawal. Aspirasi boleh, asal sesuai aturan. Jangan sampai niat baik justru menimbulkan persoalan dan menyalahi aturan yang ada," ungkap ibu empat putri ini.
Dijelaskan, saat reses di Dusun Balai Nanga warga setempat menumpahkan curahan hati (curhat) diantaranya jalan rusak, meminta adanya bus sekolah, dibangun Polindes, pembangunan SMP Negeri, perbaikan jembatan dan pembangunan jalan setapak serta lanjutan pipanisasi air bersih.
Kemudian saat di Sungai Kosak warga setempat curhat tentang kondisi jalan dan jembatan yang mengalami kerusakan dan air/limbah sampah. Lantas selanjutnya di Nanga Biang warga mengajukan pengadaan bak/ tong air besar untuk air bersih, warga mengeluhkan guru minim, bidan kesehatan, listrik sering mati dan tower seluler serta bantuan untuk rumah ibadah masjid.
"Tentu saja aspirasi itu merupakan tanggung jawab saya selaku wakil rakyat kepada pemilih khususnya di dapil satu Kapuas ini. Maka kewajiban saya untuk mengawal aspirasi masyarakat itu, utamanya aspirasi yang dianggap prioritas, akan diperjuangkan untuk dibahas pada pembahasan anggaran nantinya," tegas wanita yang selalu tampil low profil ini.
Menurut anggota Komisi C DPRD Sanggau ini, salah satu tujuan reses tidak lain adalah menyerap aspirasi masyarakat di dapil masing-masing.
Aspirasi dimaksud tentunya dapat berupa usulan kegiatan, laporan atau permasalahan lainnya terkait dengan pembangunan skala prioritas di Kabupaten Sanggau. "Hasil reses ini akan kita laporkan dalam rapat paripurna, untuk diteruskan ke Pemkab Sanggau dalam bentuk pokok-pokok pikiran dewan sebagai bagian dalam perencanaan pembangunan," pungkas politisi Gerindra ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018