Singkawang (Antaranews Kalbar) - Kepala Seksi Konservasi Wilayah III Singkawang, Kalimantan Barat, Dani Arief Wahyudi mengimbau warga yang tinggal di sekitar Sungai Singkawang untuk berhati-hati dalam menjalankan aktivitas terkait keberadaan buaya.
"Jadi saya imbau silahkan warga tetap beraktivitas namun harus berhati-hati, karena warga yang tinggal di sekitar sungai Singkawang merupakan satu habitat yang sama dengan buaya," kata Dani.
Menurutnya, untuk mengeluarkan atau memindahkan buaya dari habitatnya sangat tidak mungkin. Karena dia merupakan buaya muara.
"Artinya apabila kita temukan buaya itu di muara, ya tidak mungkin bisa kita evakuasi karena memang habitat aslinya di situ. Beda kalau dia (buaya) kita temukan di rumah warga, lalu kita evakuasi ke habitatnya," katanya.
Maka dari itu, dia meminta warga yang tinggal di sekitar sungai tersebut bisa meminimalkan konflik antara manusia dengan buaya. "Karena mau memindahkan buaya tersebut dari habitatnya tidak mungkin, mengingat buaya tersebut juga sudah lama di sungai tersebut bahkan mungkin dari kecil," ujarnya.
Terkait dengan itu juga, pihaknya sudah memasang papan imbauan di beberapa tempat khususnya kepada warga yang memang berada di sekitar sungai Singkawang.
"Intinya warga berhati-hati, karena mereka hidup di habitat yang sama dengan buaya tersebut," katanya.
Disamping itu, dia juga mengimbau agar warga tidak membuang sisa-sisa potongan hewan seperti ikan, udang dan ayam di sungai tersebut. "Karena ini juga menjadi salah satu pemicu mengapa buaya tersebut sering muncul," katanya.
Menurutnya, hal tersebut juga sama halnya dengan yang terjadi di Sungai Jawi Pontianak. "Dia (buaya) itu selalu muncul dekat Rumah Pemotongan Hewan (RPH), karena selalu ada sisa-sisa pemotongan hewan," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
"Jadi saya imbau silahkan warga tetap beraktivitas namun harus berhati-hati, karena warga yang tinggal di sekitar sungai Singkawang merupakan satu habitat yang sama dengan buaya," kata Dani.
Menurutnya, untuk mengeluarkan atau memindahkan buaya dari habitatnya sangat tidak mungkin. Karena dia merupakan buaya muara.
"Artinya apabila kita temukan buaya itu di muara, ya tidak mungkin bisa kita evakuasi karena memang habitat aslinya di situ. Beda kalau dia (buaya) kita temukan di rumah warga, lalu kita evakuasi ke habitatnya," katanya.
Maka dari itu, dia meminta warga yang tinggal di sekitar sungai tersebut bisa meminimalkan konflik antara manusia dengan buaya. "Karena mau memindahkan buaya tersebut dari habitatnya tidak mungkin, mengingat buaya tersebut juga sudah lama di sungai tersebut bahkan mungkin dari kecil," ujarnya.
Terkait dengan itu juga, pihaknya sudah memasang papan imbauan di beberapa tempat khususnya kepada warga yang memang berada di sekitar sungai Singkawang.
"Intinya warga berhati-hati, karena mereka hidup di habitat yang sama dengan buaya tersebut," katanya.
Disamping itu, dia juga mengimbau agar warga tidak membuang sisa-sisa potongan hewan seperti ikan, udang dan ayam di sungai tersebut. "Karena ini juga menjadi salah satu pemicu mengapa buaya tersebut sering muncul," katanya.
Menurutnya, hal tersebut juga sama halnya dengan yang terjadi di Sungai Jawi Pontianak. "Dia (buaya) itu selalu muncul dekat Rumah Pemotongan Hewan (RPH), karena selalu ada sisa-sisa pemotongan hewan," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018