Pontianak (Antaranews Kalbar) - Kepala Desa Batu Ampar, Kabupaten Kubu Raya, Junaidi mengatakan pihaknya akan memanfaatkan asap cair dari limbah arang yang ada di sejumlah dusun di desa itu sebagai nilai tambah perekonomian masyarakat.

"Selama ini, limbah berupa asap cair dari rumah arang yang ada tidak dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat. Limbah itu dibuang ke sungai dan dibiarkan begitu saja," kata Junaidi di Batu Ampar, Minggu.

Menurutnya, di Desa Batu Ampar ada 390 rumah arang yang tersebar di tiga dusun, dimana terdapat 280 KK yang bergantung pada arang tersebut.

"Dari 390 rumah arang tersebut, terdapat 2000 lebih masyarakat yang bekerja disana. Tentu potensi asap cair yang ada cukup besar, hanya saja belum kita data secara pasti," tuturnya.

Terkait hal itu, pihaknya akan memanfaatkan asap cair yang ada agar bisa dijual dan menjadi tambahan ekonomi bagi masyarakat.

"Permsalahan yang ada saat ini adalah pasarnya, karena sejauh ini belum ada pasar yang pasti untuk menampung asap cair tersebut," katanya.

Diketahui, asap cair selama ini dimanfaatkan masyarakat sebagai bahan alami untuk mengawetkan makanan.

Di dalam bidang pertanian, lanjutnya, asap cair bisa digunakan untuk meningkatkan kualitas tanah dan menetralisir asam tanah, membunuh hama tanaman, mengontrol pertumbuhan tanaman, mengusir serangga dan mempercepat pertumbuhan ada akar, batang, umbi, daun, bunga dan buah.

Selain itu, asap cair juga bisa digunakan untuk mengawetkan kayu agar tidak dimakan rayap.

"Masih banyak lagi manfaat dari asap cair ini, sehingga tentu ini memiliki potensi untuk dimanfaatkan. Makanya saat ini kita sedang berupaya untuk mencari pihak yang bisa menampung asap cair ini," tuturnya.

 (KR-RDO/N005) 

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018