Putussibau (Antaranews Kalbar) - Bupati Kapuas Hulu Abang Muhammad Nasir mengatakan ada sejumlah kendala yang menyebabkan tidak tercapainya serapan anggaran 2017 di Kapuas Hulu.
"Memang ada beberapa hal yang menjadi kendala dan permasalahan yang saling berkaitan dalam percepatan pelaksanaan pembangunan dan penyerapan anggaran," kata Nasir saat membuka Rakor evaluasi penyerapan anggaran 2017 dan persiapan pelaksanaan APBD 2018, di Aula Kantor Bupati Kapuas Hulu, Selasa.
Ia menjelaskan beberapa penyebab tidak tercapainya penyerapam anggaran 2017, diantaranya yaitu belum tersedianya data - data pendukung dan anggaran untuk perencanaan kegiatan tahun berikutnya.
Kemudian, terlambatnya usulan dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terhadap proses lelang perencanaan sehingga berpengaruh terhadap lelang fisik kegiatan.
Selain itu, kata Nasir, sulitnya peryaratan lelang terutama masalah galian C, karena PPK dan Pokja tidak berani mengambil risiko, sehingga sangat riskan berbenturan dengan hukun apalagi proses lelang memakan waktu yang cukup lama.
Serta lambatnya penyampaian laporan bulanan maupun triwulan, sehingga menyebabkan sulit untuk di ketahui data penyerapan anggaran terkini.
"Itu penyebab tidak tercapainya serapan anggaran, sehingga perlu kita cermati dan mencari solusi agar tidak terulang kembali," pinta dia.
(T.KR-TFT/T011)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
"Memang ada beberapa hal yang menjadi kendala dan permasalahan yang saling berkaitan dalam percepatan pelaksanaan pembangunan dan penyerapan anggaran," kata Nasir saat membuka Rakor evaluasi penyerapan anggaran 2017 dan persiapan pelaksanaan APBD 2018, di Aula Kantor Bupati Kapuas Hulu, Selasa.
Ia menjelaskan beberapa penyebab tidak tercapainya penyerapam anggaran 2017, diantaranya yaitu belum tersedianya data - data pendukung dan anggaran untuk perencanaan kegiatan tahun berikutnya.
Kemudian, terlambatnya usulan dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terhadap proses lelang perencanaan sehingga berpengaruh terhadap lelang fisik kegiatan.
Selain itu, kata Nasir, sulitnya peryaratan lelang terutama masalah galian C, karena PPK dan Pokja tidak berani mengambil risiko, sehingga sangat riskan berbenturan dengan hukun apalagi proses lelang memakan waktu yang cukup lama.
Serta lambatnya penyampaian laporan bulanan maupun triwulan, sehingga menyebabkan sulit untuk di ketahui data penyerapan anggaran terkini.
"Itu penyebab tidak tercapainya serapan anggaran, sehingga perlu kita cermati dan mencari solusi agar tidak terulang kembali," pinta dia.
(T.KR-TFT/T011)
Editor : Andilala
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018