Pontianak  (Antaranews Kalbar) - Ketua PHRI Kalimantan Barat Yuliardi Qamal meminta tidak ada kenaikan tarif di bidang jasa akomodasi, restoran dan rumah makan yang terlalu tinggi saat Imlek dan Cap Go Meh.

"Kita tidak ingin ada istilah aji mumpung. Jika hal itu terjadi maka ada citra kurang bagi pariwisata kita yang dirasakan oleh tamu atau wisatawan," ujarnya di Pontianak, Kamis.

Ia tidak menampik bahwa ketika permintaan tinggi harga juga akan ikut naik. Namun meskipun ada kenaikan menurutnya jangan berlebihan.

"Tarif hotel dinaikan oleh teman - teman pengusaha boleh namun jangan terlalu tinggi. Naikkan boleh di kisaran 10 persen sampai 30 persen saja maksimalnya," papar dia.

Ia mengatakan, khusus di jasa perhotelan ada tantangan tersendiri soal harga. Menurutnya pihak hotel sebenarnya memberikan harga yang wajar. Namun ada oknum yang jauh - jauh hari telah memesan kamar hotel dan untuk dijual kembali.

"Pengusaha sudah menetapkan angka yang standar. Akan tetapi ada oknum yang bermain dengan menaikkan harga di batas harga yang tidak wajar. Mereka sudah memesan kamar sudah jauh - jauh hari dan malahan ada yang memesan setahun yang lalu," kata dia.

Sementara itu, Ketua Badan Promosi dan Pariwisata Kota Pontianak (BP2KP), Moch Rizal Razikan menilai naiknya harga kamar hotel dan juga harga tiket pesawat saat Imlek dan perayaan hari besar agama lainnya sudah menjadi tradisi setiap tahunnya.

"Menurut saya wajar saja hal itu dilakukan oleh pebisnis, asal yang wajar yaitu di kisaran 10 persen sampai 20 persen sajalah. Kembali naik boleh namun bukan berarti seenaknya saja menaikkan harga," papar dia.

Ia meminta baik pemerintah maupun asosiasi yang berkaitan dengan maskapai dan perhotelan untuk memantau soal tarif apakah wajar atau tidak. Semuanya harus dipantau agar tidak ada istilah merugikan disalah satu pihak.

"Jika tanpa ada kontrol dari pihak pemerintah atau asosiasi yang berkaitan itu akan berdampak negatif buat pariwisata di Kalbar. Wisatawan akan berpikir ulang untuk datang ke Kalbar. Itu juga akan menurunkan minat wisatawan karena harga terlalu tinggi," papar dia.

Ke depan pihaknya akan bersinergi dengan PHRI dan maskapai serta pihak lainnya agar baik wisatawan lokal maupun mancanegara untuk ramai datang ke Kalbar termasuk ke Kota Pontianak.

"Terpenting bagi kita bagaimana orang ramai datang ke sini. Untuk ramai ke sini tentu didukung berbagai pihak termasuk dalam hal akomodasi yang tidak terlalu tinggi. Kita akan perkuat segi pelayanan dan penyambutan bagi tamu kita," kata dia.


Pewarta: Dedi

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018