Pontianak (Antaranews Kalbar) -  Lanud Supadio Pontianak telah menyelesaikan latihan "survival" bagi prajurit sebagai salah satu yang terpenting untuk meningkatkan kemampuan prajurit di alam liar.

"Latihan survival yang baru saja diselesaikan adalah untuk melatih dan menambah pengetahuan para awak pesawat tentang cara-cara mempertahankan hidup dari kesulitan-kesulitan yang ditemui bila mengalami keadaan darurat dalam melaksanakan tugas operasi," kata Komandan Lanud Supadio Marsekal Pertama TNI Minggit Tribowo, di Sungai Raya, Minggu.

Dia mengatakan, penutupan latihan ini dilakukan pada Sabtu kemarin yang ditandai dengan pelepasan tanda peserta dan pembacaan laporan pelaksanaan latihan oleh Komandan Wing Udara 1 Kolonel Pnb Setiawan yang juga selaku Komandan Latihan (Danlat).

Dengan selesainya latihan ini, kata Minggit, maka pihaknya akan melakukan evaluasi sudah sejauh mana pelaksanaannya, telah sesuai dengan petunjuk dan skenario latihan dan memenuhi tujuan serta sasaran yang harus dicapai.

Selain itu juga dicari faktor-faktor yang menghambat dalam latihan sehingga dimasa mendatang latihan ini dapat meningkat mutunya.

"Dengan berakhirnya latihan survival ini para peserta telah mempunyai tambahan pengalaman yang berguna dalam pemantapan disiplin, ilmu taktik dan ketahanan mental serta fisik dalam melaksanakan survival dasar," tuturnya.

Minggit menambahkan, kepada seluruh personel Kolat, pelatih dan pendukung dirinya menyampaikan ucapan terimakasih dan penghargaan yang tinggi atas terselenggaranya latihan ini secara aman, lancar dan sukses.

"Laksanakan evaluasi dari pelaksanaan latihan yang telah diselenggarakan ini, baik pada tahap perencanaan maupun tahap pelaksanaannya sehingga mengetahui standar latihan termasuk kualitas perencanaan, pengawasan dan pengendalian dari latihan-latihan tersebut," kata Minggit.

Pada kesempatan yang sama Setiawan selaku Komandan Latihan menambahkan latihan ini melibatkan 8 personel sebagai Wasdal dan Penilai, 21 personel sebagai Komando Latihan (Kolat), 11 personel pelatih dari Batalyon 465 Paskhasau dan 21 personel sebagai pendukung.

"Materi latihan berupa SERE, sandi jejak, penggunaan GPS dan kompas, ketrampilan lempar pisau, PPPK, caraka malam dan pengenalan Landing Craft Rubber (LCR)," katanya.

Upacara penutupan latihan survival dasar "Alap Mandau tahun 2018" turut dihadiri para Kepala Dinas (Kadis), Komandan Satuan (Dansat), para personel Lanud Supadio, Skadron Udara 1, Skadron Udara 51, Batalyon 465 Paskhas serta Denhanud 473 Paskhas.


Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018