Pontianak (Antaranews Kalbar) - Calon Gubernur Kalimantan Barat nomor urut 2, Karolin Margret Natasa mengagumi semangat kaum perempuan yang ada di Desa Suka Bangun Dalam, Kecamatan Delta Pawan Kabupaten Ketapang, yang bekerja keras memenuhi kebutuhan keluarga dengan menjadi buruh lepas pengupasan Rajungan (renjong).

"Sebagian besar masyarakat pesisir di Desa Suka Bangun ini menggantungkan hidupnya dari hasil laut, khususnya Ranjungan, sejenis kepiting laut yang memiliki potensi besar untuk diekspor," kata Karolin di Ketapang, Sabtu.

Menurutnya, para kaum perempuan yang ada disana sebagian besar menghabiskan waktunya untuk bekerja mengupas Ranjungan di rumah produksi pengupasan untuk menambah keperluan dapur.

"Seperti pada rumah produksi ini, dimana disini ada sekitar 45 perempuan yang bekerja mengupas rajungan dengan upah harian antara Rp25 sampai 30 ribu rupiah. Memang upah tersebut tidak sesuai, namun setidaknya itu bisa membantu perekonomian keluarga masyarakat disini," tuturnya.

Pada kunjungan tersebut, Karolin menyempatkan diri untuk ikut mengupas rajungan bersama ibu-ibu yang bekerja disana. Dirinya ingin merasakan langsung bagaimana sulitnya mengupas rajungan dan mengambil dagingnya untuk kembali dijual.

"Sulit juga mengupasnya, makanya saya salut dengan semangat ibu disini," kata calon gubernur yang diusung PDIP itu.

Di tempat yang sama, Hasiah, salah satu pengupas rajungan mengatakan dirinya baru bekerja mengupas rajungan satu tahun lebih.

"Saya sengaja bekerja kesini, untuk menambah uang dapur. Maklum saja, suami saya bekerja sebagai nelayan yang pendapatannya tidak menentu dan kalau tidak pandai-pandai, mana cukup untuk keperluan sehari-hari," katanya.

Dia berharap, jika Karolin terpilih menjadi Gubernur Kalbar diharapkan dapat memperjuangkan nasib masyarakat disana dengan membuka lapangan pekerjaan yang layak bagi masyarakat.

"Paling tidak kita disini bisa mendapat bantuan dari pemerintah karena kita tidak pernah mendapatkan bantuan disini. Kartu PKH saja kita tidak ada, makanya kita sulit sekali disini," katanya.

Jubaidah, warga Desa Bangun Dalam lainnya mengatakan masyarakat disana kesulitan untuk mendapatkan gas elpiji 3 kilogram sehingga diharapkan pemerintah melalui pertamina bisa memasok gas sesuai kebutuhan masyarakat disana.

"Saya harap, ibu Karol dan bapak anggota dewan Ketapang yang hadir disini, bisa membantu kita," katanya.



 

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018