Pontianak (Antaranews Kalbar) - Anggota DPRD Kota Pontianak, Herman Hofi Munawar berharap, data-data yang dimasukkan oleh OPD (organisasi perangkat daerah) di lingkungan Pemkot Pontianak ke portal Satu Data Indonesia data.go.id hendaknya update terus.
"Walau pun Pemkot Pontianak mengklaim sudah mengunggah satu juta lebih data pada portal Satu Data Indonesia, kadang-kadang data yang dimasukkan tidak diperbaharui, sehingga dampaknya keakuratan data tidak relevan dengan kondisi sekarang," kata Herman Hofi Munawar di Pontianak, Sabtu.
Karena, menurut dia, ada data-data yang sifatnya statis dan dinamis sehingga harus secara rutin dilakukan pembaruan minimal dua tahun sekali, misalnya jumlah tentang warga miskin di Kota Pontianak.
"Keakuratan data sangat penting, karena berkaitan dalam mengambil kebijakan dan analisis terhadap kebijakan pemerintah itu sendiri, sehingga ketika data tidak diperbarui, maka keputusan atau analisis bisa keliru," ungkapnya.
Ia mencontohkan data warga miskin, karena datanya belum diperbaharui, maka kebijakan menjadi tidak tepat sasaran. "Ke depan kami berharap data-data tersebut terus diperbarui sehingga kebijakan yang diambil tidak keliru," ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Pontianak, Uray Indra mengatakan, Pemkot Pontianak dan KSP (Kantor Staf Kepresidenan) saat ini bekerjasama dalam mengolah data-data dari OPD di lingkungan Pemkot Pontianak agar berkualitas.
"Kerja sama itu, agar data-data dari OPD dari yang sebelumnya masih kuantitas menjadi berkualitas ketika dimasukkan di portal Satu Data Indonesia data.go.id," katanya.
Menurut dia, hingga saat ini data Pemkot Pontianak yang sudah terintegrasi di portal Satu Data Indonesia data.go.id? sekitar satu juta 35 ribu data, dan masih bersifat kuantitas.
"KSP dan National Democratic Institute (NDI) membantu Pemkot dalam mengelola data, dari yang bersifat kuantitas menjadi berkualitas. Salah satunya dengan melaksanakan pelatihan-pelatihan, dan tahap awal, pengelolaan data tersebut dilakukan di Dinas Kesehatan Kota Pontianak," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
"Walau pun Pemkot Pontianak mengklaim sudah mengunggah satu juta lebih data pada portal Satu Data Indonesia, kadang-kadang data yang dimasukkan tidak diperbaharui, sehingga dampaknya keakuratan data tidak relevan dengan kondisi sekarang," kata Herman Hofi Munawar di Pontianak, Sabtu.
Karena, menurut dia, ada data-data yang sifatnya statis dan dinamis sehingga harus secara rutin dilakukan pembaruan minimal dua tahun sekali, misalnya jumlah tentang warga miskin di Kota Pontianak.
"Keakuratan data sangat penting, karena berkaitan dalam mengambil kebijakan dan analisis terhadap kebijakan pemerintah itu sendiri, sehingga ketika data tidak diperbarui, maka keputusan atau analisis bisa keliru," ungkapnya.
Ia mencontohkan data warga miskin, karena datanya belum diperbaharui, maka kebijakan menjadi tidak tepat sasaran. "Ke depan kami berharap data-data tersebut terus diperbarui sehingga kebijakan yang diambil tidak keliru," ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Pontianak, Uray Indra mengatakan, Pemkot Pontianak dan KSP (Kantor Staf Kepresidenan) saat ini bekerjasama dalam mengolah data-data dari OPD di lingkungan Pemkot Pontianak agar berkualitas.
"Kerja sama itu, agar data-data dari OPD dari yang sebelumnya masih kuantitas menjadi berkualitas ketika dimasukkan di portal Satu Data Indonesia data.go.id," katanya.
Menurut dia, hingga saat ini data Pemkot Pontianak yang sudah terintegrasi di portal Satu Data Indonesia data.go.id? sekitar satu juta 35 ribu data, dan masih bersifat kuantitas.
"KSP dan National Democratic Institute (NDI) membantu Pemkot dalam mengelola data, dari yang bersifat kuantitas menjadi berkualitas. Salah satunya dengan melaksanakan pelatihan-pelatihan, dan tahap awal, pengelolaan data tersebut dilakukan di Dinas Kesehatan Kota Pontianak," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018