Pontianak (Antaranews Kalbr) - Hama atau organisme pengganggu tumbuhan dapat berdampak serius ke produksi petani. Untuk itu, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalbar menggelar pertemuan teknis bersama 105 petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan dari 14 kabupaten/kota guna menyinergikan program pertanian di provinsi itu.
"Pertemuan ini memang ditujukan untuk konsolidasi para petugas POPT yang mengawal program pembangunan pertanian tanaman pangan dan hortikultura di seluruh wilayah Kalbar, terkait usaha pencegahan serangan hama dan penyakit tanaman," kata Kadis Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalbar Heronimus Hero di Pontianak, Rabu.
Ia menjelaskan program Dinas Pertanian Kalbar yaitu Usaha khusus padi, jagung dan kedelai (Upsus Pajale) itu harus dikawal keamanannya agar tidak terserang hama dan penyakit tanaman.
"Makanya mereka kami undang dalam pertemuan ini, untuk menyinergikan program, seperti apa-apa yang akan dikerjakan untuk mendukung menyukseskan Upsus Pajale dan Upsus bawang dan cabai tersebut. Mereka harus paham bagaimana program itu harus dilaksanakan dan menjadi prioritas, dan jangan sampai terjadi serangan hama penyakit tanaman sehingga membuat para petani Kalbar gagal panen," katanya.
Ia juga mendorong para petugas POPT beradaptasi dengan cara mengembangkan "capacity building" serta berinovasi dalam rangka menyikapi serangan hama penyakit tersebut.
"Jadi para petugas POPT ini harus meningkatkan pengetahuannya terhadap ancaman serangan hama penyakit tanaman, sehingga tidak bingung apa yang akan dilakukan sebagai petugas POPT di wilayahnya masing-masing untuk penggalian hama penyakit tanaman tersebut," ujarnya.
Selain itu, dalam pengendalian bahaya serangan hama penyakit tanaman itu, juga harus ada inovasi yang dilakukan oleh para petugas POPT.
"Saya selalu mengingatkan penggunaan bahan kimia seperti pestisida ini merupakan pilihan terakhir dalam penanggulangan serangan hama penyakit tanaman. Kemudian mereka juga harus bisa mengambil langkah terbaik dalam penyiapan lahan, waktu tanam, iklim dan pemilihan bibit unggul, sehat dan tahan serangan hama penyakit. Dan ini yang harus mereka sarankan kepada para petani," katanya.
Ia mengharapkan setelah konsilidasi, para petugas POPT memberikan saran-saran dan edukasi yang tepat kepada para petani mulai dari persiapan tanam, pemilihan bibit, pemilihan waktu tanam, dan penggunaan pestisida yang tepat, serta hal-hal lain yang dapat mendukung keberhasilan pertanian tanaman pangan dan hortikultura di Kalbar.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
"Pertemuan ini memang ditujukan untuk konsolidasi para petugas POPT yang mengawal program pembangunan pertanian tanaman pangan dan hortikultura di seluruh wilayah Kalbar, terkait usaha pencegahan serangan hama dan penyakit tanaman," kata Kadis Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalbar Heronimus Hero di Pontianak, Rabu.
Ia menjelaskan program Dinas Pertanian Kalbar yaitu Usaha khusus padi, jagung dan kedelai (Upsus Pajale) itu harus dikawal keamanannya agar tidak terserang hama dan penyakit tanaman.
"Makanya mereka kami undang dalam pertemuan ini, untuk menyinergikan program, seperti apa-apa yang akan dikerjakan untuk mendukung menyukseskan Upsus Pajale dan Upsus bawang dan cabai tersebut. Mereka harus paham bagaimana program itu harus dilaksanakan dan menjadi prioritas, dan jangan sampai terjadi serangan hama penyakit tanaman sehingga membuat para petani Kalbar gagal panen," katanya.
Ia juga mendorong para petugas POPT beradaptasi dengan cara mengembangkan "capacity building" serta berinovasi dalam rangka menyikapi serangan hama penyakit tersebut.
"Jadi para petugas POPT ini harus meningkatkan pengetahuannya terhadap ancaman serangan hama penyakit tanaman, sehingga tidak bingung apa yang akan dilakukan sebagai petugas POPT di wilayahnya masing-masing untuk penggalian hama penyakit tanaman tersebut," ujarnya.
Selain itu, dalam pengendalian bahaya serangan hama penyakit tanaman itu, juga harus ada inovasi yang dilakukan oleh para petugas POPT.
"Saya selalu mengingatkan penggunaan bahan kimia seperti pestisida ini merupakan pilihan terakhir dalam penanggulangan serangan hama penyakit tanaman. Kemudian mereka juga harus bisa mengambil langkah terbaik dalam penyiapan lahan, waktu tanam, iklim dan pemilihan bibit unggul, sehat dan tahan serangan hama penyakit. Dan ini yang harus mereka sarankan kepada para petani," katanya.
Ia mengharapkan setelah konsilidasi, para petugas POPT memberikan saran-saran dan edukasi yang tepat kepada para petani mulai dari persiapan tanam, pemilihan bibit, pemilihan waktu tanam, dan penggunaan pestisida yang tepat, serta hal-hal lain yang dapat mendukung keberhasilan pertanian tanaman pangan dan hortikultura di Kalbar.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018