Sintang (Antaranews Kalbar) - Sebanyak 42 mahasiswa Program Studi (Prodi) Sejarah FKIP Untan menggelar Kuliah Kerja Lapangan (KKL) di Kabupaten Sintang.
Bupati Sintang Jarot Winarno menyambut langsung kedatangan para mahasiswa tersebut di Aula Pendopo, Jumat. Kedatangan para mahasiswa Prodi Sejarah ini untuk melihat situs sejarah yang ada di Kabupaten Sintang.
"Pemkab Sintang sangat menyambut baik kedatangan para mahasiswa ini," kata Jarot.
Dikatakan Jarot, para mahasiswa ingin melihat bagaimana Kabupaten Sintang merawat dan melestarikan sejarah yang ada. Jarot menegaskan, bangsa yang melupakan sejarah adalah bangsa yang tidak mengenal jati dirinya. Karenanya kegiatan ini sangatlah penting untuk melihat kembali sejarah-sejarah masa lalu sehingga tidak terlupakan terutama bagi generasi muda.
Bupati menyarankan, 42 mahasiswa tersebut untuk mengunjungi Keraton Al Mukarrahmah, makam Jubair Irawan, Masjid Jamik, makam Kerkop, Makam Pangeran Kuning, Makam Apang Semangai dan situs sejarah lainnya di Kabupaten Sintang.
"Ke keraton jangan hanya melihat bentuk fisiknya saja. Tapi lihat dalamnya, di sana ada desain awal lambang negara kita Garuda Pancasila," bebernya.
Kemudian ke makam Jubair Irawan supaya tahu kapan Kota Sintang ini berdiri, kalau sempat ke makam Apang Semangai.
Sementara itu dosen pendamping Prodi Sejarah FKIP Untan Pontianak, Endang Firmansyah mengatakan, kedatangan 42 mahasiswa semester 4 dan 6 angkatan 2015 dan 2016 tersebut, untuk kegiatan kuliah kerja lapangan, guna mengeksplore sejarah yang ada di Sintang. Baik itu sejarah peninggalan Belanda maupun peninggal sejarah lainnya.
"Kami memilih Sintang karena banyak sekali potensi sejarah yang cukup tua, untuk dikenalkan pada mahasiswa kami. Sehingga mereka mengenal sejarahnya sendiri dari pada sejarah di luar Kalbar," kata Endang.
Dikatakan Endang, untuk kegiatan KKL di Sintang ini akan dilakukan selama dua hari, yakni Jumat dan Sabtu. Sebelumnya kegiatan tersebut di lakukan di Keraton Tayan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018