Pontianak (Antaranews Kalbar) - Wakil Kepala Polda Kalbar, Brigjen Pol Sri Handayani melakukan peletakkan batu pertama rencana pembangunan penjagaan dan SPKT Polres Singkawang yang didesain dengan konsep Tidayu (Tionghoa, Dayak, dan Melayu).
"Saya berharap rencana pembangunan penjagaan dan SPKT konsep Tidayu Polres Singkawang ini dapat berjalan sesuai dengan harapan," kata Sri Handayani, di Singkawang, Senin.
Dia juga mengucapkan terima kasih kepada para donatur yang turut mendukung tugas kepolisian baik di bidang keamanan maupun dibidang lainnya.
Di tempat yang sama Kapolres Singkawang, AKBP Yury Nurhidayat mengatakan, pembangunan penjagaan dan SPKT ini guna memberikan pelayanan yang nyaman bagi masyarakat terutama yang membutuhkan informasi dan membuat laporan di kepolisian.
Dibangunnya dengan konsep Tidayu, bahwa Singkawang ini berbhinneka tunggal ika tapi tetap satu.
"Jadi konsepnya berbentuk Tidayu, dimana bangunannya berbentuk rumah Tionghoa, kemudian hiasan ornamennya kita buat tameng dayak dan di dalamnya konsep melayu," jelasnya.
Sedangkan anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan ini adalah sebesar Rp250 juta. Dengan rincian, pondasi Rp21 juta, struktur Rp135 juta, atap Rp44 juta dan meubelair Rp50 juta.
"Jika ini sudah terbangun, insya Allah pelayanan kita kepada masyarakat bisa lebih lancar dan bagus," katanya.
Dia pun berharap, pembangunan ini cepat selesai, sehingga bisa dengan cepat difungsikan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
"Saya berharap rencana pembangunan penjagaan dan SPKT konsep Tidayu Polres Singkawang ini dapat berjalan sesuai dengan harapan," kata Sri Handayani, di Singkawang, Senin.
Dia juga mengucapkan terima kasih kepada para donatur yang turut mendukung tugas kepolisian baik di bidang keamanan maupun dibidang lainnya.
Di tempat yang sama Kapolres Singkawang, AKBP Yury Nurhidayat mengatakan, pembangunan penjagaan dan SPKT ini guna memberikan pelayanan yang nyaman bagi masyarakat terutama yang membutuhkan informasi dan membuat laporan di kepolisian.
Dibangunnya dengan konsep Tidayu, bahwa Singkawang ini berbhinneka tunggal ika tapi tetap satu.
"Jadi konsepnya berbentuk Tidayu, dimana bangunannya berbentuk rumah Tionghoa, kemudian hiasan ornamennya kita buat tameng dayak dan di dalamnya konsep melayu," jelasnya.
Sedangkan anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan ini adalah sebesar Rp250 juta. Dengan rincian, pondasi Rp21 juta, struktur Rp135 juta, atap Rp44 juta dan meubelair Rp50 juta.
"Jika ini sudah terbangun, insya Allah pelayanan kita kepada masyarakat bisa lebih lancar dan bagus," katanya.
Dia pun berharap, pembangunan ini cepat selesai, sehingga bisa dengan cepat difungsikan.
Editor : Admin Antarakalbar
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018