Pontianak (Antaranews Kalbar) - Calon Gubernur Kalimantan Barat nomor urut 2, Karolin Margret Natasa, memastikan pembangunan daerah perbatasan akan terus dilanjutkan, jika dirinya dipercayakan masyarakat Kalbar untuk memimpin provinsi itu.

"Pembangunan daerah perbatasan menjadi skala prioritas pemerintah saat ini, di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Di Kalbar ini ada lima daerah yang berbatasan langsung dengan Malaysia di mana saat ini empat diantaranya sudah mulai dilakukan pembangunan," kata Karolin saat kampanye dialogis di Kabupaten Sintang, Rabu.

Namun, kata Karolin, perbatasan antar negara di Kabupaten Sintang inilah, yang pembangunannya masih belum optimal.

Baca juga: Karolin-Gidot akan tingkatkan kualitas pendidikan

Menurut Karolin, kendala pembangunan perbatasan di Kabupaten Sintang antara lain, karena adanya masalah teknis yang tak kunjung dituntaskan Pemerintah Kabupaten, yaitu pelimpahan status jalan, dari pemerintah daerah ke pemerintah pusat.

"Hambatan teknisnya itu belum lengkap dokumennya, karena masalah status jalan, khususnya jalan paralel menuju perbatasan antar negara di desa jasa dan senaning itu. Tapi sudah dibereskan tahun 2017 lalu, karena memang melimpahkan urusan ke pusat itu bukan hal yang gampang," tuturnya.

Karolin juga mengungkapkan kondisi perbatasan di Kabupaten Sintang seperti di Desa Jasa, saat ini memang sudah jauh lebih baik, di mana antara perbatasan di Desa Jasa itu akan ada jalan paralel, sampai dengan ke Balai Karangan dan Entikong Kabupaten Sanggau.

Baca juga: Karolin-Gidot akan wujudkan sekolah unggulan di Kalbar

"Jadi untuk daerah Sintang, Kapuas Hulu dan Melawi pembangunan ini akan kita teruskan. Namun memang harus bertahap, karena pemerintah juga menyesuaikan kondisi keuangan," katanya.

Agar ada kepastian pembangunan di daerah perbatasan antar negara di provinsi Kalbar, Karolin menyatakan jika hal itu bisa dilanjutka saat dirinya bersama Suryadman Gidot, terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar.

"Hanya kami yang bisa melanjutkan pembangunan di Provinsi Kalbar, khususnya membuka daerah yang masih terisolasi. Kami punya akses dan kedekatan politik dengan pemerintah pusat, kemudian memaksimalkan pembangunan jalan paralel perbatasan serta infrastruktur penunjang lainnya," kata Karolin.

Baca juga: Karolin-Gidot siapkan kartu jala untuk nelayan

Jika itu bisa diteruskan, lanjutnya, maka daerah perbatasan kita akan sama seperti yang ada di Entikong. Masyarakat juga akan mendapat manfaat yang banyak dari hasil pembangunan ini.



 

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018