Pontianak (Antaranews Kalbar) - Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalimantan Barat Heronimus Hero mendorong penyuluh untuk dapat mengajak masyarakat terutama di wilayah pedesaan mengembangkan potensi pertanian masing-masing.

"Seperti saat ini yang terjadi, justru pasokan sayuran di wilayah Kalbar, banyak yang dihasilkan petani di wilayah perkotaan," kata Heronimus Hero di Pontianak, Kamis.

Dua daerah kota yang memasok sayuran cukup berlimpah di Kalbar adalah Pontianak dan Singkawang.

Menurut dia, ini menjadi tantangan tersendiri bagi Dinas Pertanian khususnya para penyuluh lapangan agar dapat mendorong masyarakat khususnya para petani mengembangkan pertanian di wilayahnya masing-masing.

"Karena bila dilihat potensinya, kota lebih sedikit lahannya. Tapi ini justru aneh, kota yang menjadi penyuplai sayurannya. Itukan produk pertanian juga dan sebenarnya ini bisa dilakukan oleh kabupaten-kabupaten. Namun pertanyaanya mengapa mereka tidak mau melakukannya," katanya.

Ia juga yakin pengembangan pertanian sayur atau komoditas pertanian secara umum dapat dilakukan di daerah-daerah kabupaten dengan catatan adanya dorongan dari para petugas penyuluh di lapangan.

"Para penyuluh ini kami harapkan mampu mendorong ketertarikan masyarakat khususnya para petani untuk mengembangkan produk pertanian, karena ini memang sangat menguntungkan dan mensejahterakan para petani itu sendiri," katanya.

Ia mencontohkan petani sayur di Pontianak itu mampu meraup omzet dari Rp20 juta hingga Rp64 juta sekali panen saja.

"Panen sayur itu hanya memakan waktu 40 hari saja. Makanya mereka dalam setahun mereka bisa sembilan kali tanam. Tinggal dikalikan saja seandaimya Rp20 juta dikalikan sembilan kali panen," katanya.

Kepada para penyuluh pertanian, Kadis Pertanian Kalbar ini mengigatkan agar seluruh petugas penyuluh dapat turun ke lapangan. Selain itu para penyuluh ini dapat memberikan contoh penanaman sayur atau produk tanaman palawija di lahan yang tersedia di setiap kantor penyuluhan.

"Biasanya orang belum melakukan usaha itu karena belum ada daya tarik. Dengan adanya contoh dari para penyuluh ini saya harapkan dapat menjadi daya tarik bagi para petani untuk menanam sayur sebagai penghasilan utama keluarga yang memang bisa mendatangkan keuntungan dan kesejahteraan petani itu sendiri," katanya.



 

Pewarta: Slamet

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018