Sanggau (Antaranews Kalbar) - Doni Saputra (19) warga Dusun Sepona, Desa Nanga Biang, Kecamatan Kapuas nekad mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri, Sabtu (5/5) sekitar pukul 17.00 WIB.
Jasad Doni ini, pertama kali ditemukan mantan pacarnya berinisial EP (18) warga kota Sanggau. Saat ditemukan, korban dalam tergantung pada seutas kawat mirip kabel telepon di WC pada sebuah kost, terletak di Gang Reformasi, Jalan Sutan Syahrir, Kelurahan Beringin, Kota Sanggau.
Saat berada di kamar jenazah EP terlihat shock atas kepergian Doni tersebut. Menurut EP dirinya dua kali mencari korban di kostnya untuk mengambil handphone (Hp) miliknya, saat pertama sekira pukul 15.00 WIB tak berhasil menemui korban.
"Saya sempat pacaran sama dia, tapi dah putus. Waktu tadi ke kostnya mau ngambil HP Pertama saya ke kostnya tidak ada yang menyahut saat dipanggil. Jadi saya pulang," kisahnya dengan mimik wajah sedih.
Kemudian kata EP (18), sekira pukul 17.00 WIB dirinya kembali menyambangi kost korban dan meneriaki namanya. Namun tak ada sahutan dari dalam kamar korban.
Namun, secara tak langsung ketika berjalan pulang, EP melihat ada sandal korban didepan pintu WC. Kemudian Ia pun mengintip kedalam WC. Namun alangkah terkejutnya melihat korban tergantung.
Tak ayal, spontan EP berteriak sehingga membuat warga ramai mendatangi kost tersebut. Kemudian EP meminta tolong kepada Andi Nasarudin (29) anak pemilik kost, untuk membuka pintu WC dan selanjutnya berusaha menurunkan jasad korban dengan cara memotong kabel menggunakan tang.
"Pas lewat depan WC terlihat sebuah sandal dan saya coba panggil-panggil nama dia (Doni). Tapi tidak ada jawaban, saya mengintip dari bawa pintu. Ternyata ada kaki yang tergantung. Jadi saya teriak-teriak ngasi tau orang," ungkap sembari sesegukan.
Sementara, Siskawati (32) pemilik warung depan kost itu, mengaku kaget saat mendengar teriakan EP. Dan langsung berinisiatif melaporkan kejadian tersebut ke Polres Sanggau.
"Saya lagi di warung melayani pembeli tau-tau dengar ada yang teriak. Dan langsung berlari menuju kost itu, saya ikut panik. Dan saya langsung lapor polisi lah," ujarnya.
Terlepas dari itu, beberapa kerabat korban terlihat histeris dan tak mampu menahan kesedihan, saat melihat jasad korban di kamar jenazah RSUD M Th Jaman.
Semasa hidupnya, korban Doni dikenal baik dan pandai bergaul. Selain itu dikenal cukup santun dan hormat dengan orang yang lebih tua darinya.
"Dia (Doni) orang baik dan suka bergaul, cuma agak pendiam. Kalau dia ketemu sama saya pastilah negur dan ngajak ngobrol-ngobrol," kenang Alexander Anyan salah seorang kenalan korban.
Sementara petugas Polsek Kapuas dan Polres Sanggau terlihat berada di kamar jenazah RSUD M Th Jaman tersebut.
Usai dilaksanakan visum et repertum (VeR) jenazah korban langsung dibawa pihak keluarga untuk dikebumikan di Dusun Sepona, Desa Nanga Biang, Kecamatan Kapuas.
Kapolsek Kapuas Iptu Sri Mulyono membenarkan kejadian tersebut, pihaknya sudah melaksanakan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan membawa korban ke RSUD M Th Jaman untuk dilakukan VeR.
Terkait motif korban mengakhiri hidupnya masih dalam penyelidikan petugas.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
Jasad Doni ini, pertama kali ditemukan mantan pacarnya berinisial EP (18) warga kota Sanggau. Saat ditemukan, korban dalam tergantung pada seutas kawat mirip kabel telepon di WC pada sebuah kost, terletak di Gang Reformasi, Jalan Sutan Syahrir, Kelurahan Beringin, Kota Sanggau.
Saat berada di kamar jenazah EP terlihat shock atas kepergian Doni tersebut. Menurut EP dirinya dua kali mencari korban di kostnya untuk mengambil handphone (Hp) miliknya, saat pertama sekira pukul 15.00 WIB tak berhasil menemui korban.
"Saya sempat pacaran sama dia, tapi dah putus. Waktu tadi ke kostnya mau ngambil HP Pertama saya ke kostnya tidak ada yang menyahut saat dipanggil. Jadi saya pulang," kisahnya dengan mimik wajah sedih.
Kemudian kata EP (18), sekira pukul 17.00 WIB dirinya kembali menyambangi kost korban dan meneriaki namanya. Namun tak ada sahutan dari dalam kamar korban.
Namun, secara tak langsung ketika berjalan pulang, EP melihat ada sandal korban didepan pintu WC. Kemudian Ia pun mengintip kedalam WC. Namun alangkah terkejutnya melihat korban tergantung.
Tak ayal, spontan EP berteriak sehingga membuat warga ramai mendatangi kost tersebut. Kemudian EP meminta tolong kepada Andi Nasarudin (29) anak pemilik kost, untuk membuka pintu WC dan selanjutnya berusaha menurunkan jasad korban dengan cara memotong kabel menggunakan tang.
"Pas lewat depan WC terlihat sebuah sandal dan saya coba panggil-panggil nama dia (Doni). Tapi tidak ada jawaban, saya mengintip dari bawa pintu. Ternyata ada kaki yang tergantung. Jadi saya teriak-teriak ngasi tau orang," ungkap sembari sesegukan.
Sementara, Siskawati (32) pemilik warung depan kost itu, mengaku kaget saat mendengar teriakan EP. Dan langsung berinisiatif melaporkan kejadian tersebut ke Polres Sanggau.
"Saya lagi di warung melayani pembeli tau-tau dengar ada yang teriak. Dan langsung berlari menuju kost itu, saya ikut panik. Dan saya langsung lapor polisi lah," ujarnya.
Terlepas dari itu, beberapa kerabat korban terlihat histeris dan tak mampu menahan kesedihan, saat melihat jasad korban di kamar jenazah RSUD M Th Jaman.
Semasa hidupnya, korban Doni dikenal baik dan pandai bergaul. Selain itu dikenal cukup santun dan hormat dengan orang yang lebih tua darinya.
"Dia (Doni) orang baik dan suka bergaul, cuma agak pendiam. Kalau dia ketemu sama saya pastilah negur dan ngajak ngobrol-ngobrol," kenang Alexander Anyan salah seorang kenalan korban.
Sementara petugas Polsek Kapuas dan Polres Sanggau terlihat berada di kamar jenazah RSUD M Th Jaman tersebut.
Usai dilaksanakan visum et repertum (VeR) jenazah korban langsung dibawa pihak keluarga untuk dikebumikan di Dusun Sepona, Desa Nanga Biang, Kecamatan Kapuas.
Kapolsek Kapuas Iptu Sri Mulyono membenarkan kejadian tersebut, pihaknya sudah melaksanakan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan membawa korban ke RSUD M Th Jaman untuk dilakukan VeR.
Terkait motif korban mengakhiri hidupnya masih dalam penyelidikan petugas.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018