Sanggau (Antaranews Kalbar) - Polres Sanggau  menggelar focus group discussion yang dihadiri perwakilan tokoh masyarakat, adat, agama, pemuda dan ormas dari 15 kecamatan di Kabupaten Sanggau.
    Dalam kegiatan yang diinisiasi Kasat Intelkam Polres Sanggau AKP Suprapto ini, dibuka Kapolres Sanggau, AKBP Rachmat Kurniawan, berlangsung di aula Graha Wira Pratama Mapolres Sanggau.
    "Kegiatan ini intinya untuk menjaga situasi Kamtibmas kondusif jelang pilbup di Kabupaten Sanggau dan pilgub Kalbar," ujar Kapolres.
    Untuk itu lanjut Kapolres, perlunya peran serta masyarakat dalam menghadapi masa kampanye saat ini, agar berjalan aman, damai dan tidak ada gesekan-gesekan sedikitpun yang menimbulkan konflik sosial.
    "Makanya, kita selalu memberdayakan tokoh masyarakat, tokoh agama, adat dan tokoh pemuda guna membantu kepolisian dalam pelaksanaan pengaman pilkada 2018, sehingga berjalan kondusif," ungkap dia.
    Menurut pria dengan dua melati dipundak ini, salah satu tujuan dilaksanakan FGD tersebut, guna menyamakan persepsi dalam menciptakan kamtibmas menjelang pelaksanaan pilkada mendatang.
    "Kegiatan ini merupakan salah satu upaya kita, untuk menyatukan persepsi menyatukan tujuan dalam menghadapi pasca debat publik kemarin. Sehingga dalam situasi pilkada ini, kita gelorakan nantinya, pendukung dan pasangan calon siap menang dan siap kalah," tuturnya.
    "Kita akan perdayakan tokoh masyarakat, agama, adat dan tokoh pemuda guna membantu pihak Polri dalam pelaksanaan Pilkada 2018 berjalan kondusif," ujarnya.
    Ditegaskan, peran serta masyarakat sangat penting, dalam menghadapi masa kampanye, agar berjalan aman, damai. Kemudian, agar tidak ada gesekan-gesekan sedikitpun yang menimbulkan konflik sosial. Selain itu, adanya pihak-pihak yang memiliki interes tinggi dalam pilkada 2018 mendatang, diantaranya kategori pemilih yang mendukung salah satu calon.
    "Peran masyarakat dan berbagai kalangan sangat penting untuk mewujudkan pilkada damai," jelas dia.
    Menurut Rachmat, pada era globalisasi dan digitalisasi informasi berkembang dengan sangat cepat, dan masyarakat bisa menjadi hakim dan kadang bisa menjadi korban. Ini menjadi tantangan dan tugas yang sangat berat.
    "Kita semua bisa menjadi korban dari media sosial (medsos). Hal ini bisa menjadi salah satu celah yang dimanfaatkan oleh kelompok tertentu untuk mengganggu stabilitas keamanan. Atas hal ini, maka masyarakat dan kita semua jangan sampai terpengaruh dengan isyu-isyu yang menyesatkan. Kita harus bisa menjadi penyejuk terhadap isu-isu tersebut, guna untuk menjaga kamtibmas," ungkap dia.
    Ditegaskan, pada setiap situasi dan kesempatan yang ada selalu memikirkan keamanan dan berusaha menciptakan situasi keamanan yang kondusif. Namun, untuk mewujudkan hal itu, dibutuhkan dukungan seluruh elemen masyarakat. 
    Hal itu dikarenakan untuk mewujudkan situasi keamanan yang kondusif bukan hanya tanggung jawab TNI dan Polri. "Ini menjadi tanggung jawab bersama yang harus kita pikul polisi dan TNI tidak ada apa-apanya tanpa dukungan dari segenap unsur khususnya masyarakat," tegas Rachmat.
    Dijelaskan, perbedaan pikiran adalah wujud kegembiraan dan bukan perpecahan. Makanya, dengan FGD tersebut diharakan bisa menyamakan visi misi dan cara pandang bersama, antara tokoh masyarakat lintas agama dalam menjaga Kabupaten Sanggau agar terus aman dan kondusif. 
    FGD menghadirkan pemateri diantaranya Komisioner KPU Hamka Surkarti, Ketua Panwaslu Innosensius, Wakapolres Sanggau Kompol Dudung Setyawan. Selain itu dilaksanakan juga sesi tanya jawab. 

Pewarta: M Khusyairi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018