Sambas (Antaranews Kalbar) - Tradisi ziarah kubur menjadi pemandangan menarik dilakukan umat Muslim di beberapa kawasan di Sambas, pada hari pertama dan dua hari Lebaran.

"Kami selalu menyempatkan diri untuk ziarah ke kubur keluarga di hari pertama dan kedua Lebaran," kata Ariono salah seorang warga Desa Sempalai, Kecamatan Tebas, Kabupaten Sambas, Sabtu.

Ia menjelaskan, ziarah kubur mereka lakukan untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT agar dilapangkan dan mengampunkan dosa-dosa almarhum keluarganya dan umat Muslim umumnya.

 "Kami biasanya melakukan ziarah kubur setelah menyelesaikan salat Idul Fitri dan kalau pun tidak sempat dilakukan pada hari kedua, lalu kemudian kumpul di rumah untuk saling maaf-memaafkan, baik yang muda kepada orang tua dan sebaliknya," tambahnya.

Setelah itu, umat Muslim di Desa Sempalai rata-rata menyempatkan diri untuk berziarah ke makam keluarga atau orang tua mereka yang sudah meninggal, katanya.

 Hal senada juga diakui oleh Elidya, salah seorang warga Dusun Pipitteja, Kecamatan Teluk Keramat. "Kami satu keluarga juga selalu menyempatkan diri untuk ziarah ke makam keluarga pada hari pertama atau hari kedua Lebaran," ujarnya.

 Setelah selesai berziarah, barulah mereka berkunjung ke rumah sanak keluarga terdekat dalam merayakan Lebaran, setelah sebulan penuh melaksanakan ibadah puasa di Bulan Ramadhan.

 "Bagi keluarga dekat yang berkunjung, biasanya kami hidangkan `lontong sayur` yang berisi sayur, kentang, kuah santan dan daging sapi maupun ayam," lanjutnya.

Kemudian, tamu atau pihak keluarga juga dihidangkan berbagai macam kue lapir khas Melayu Sambas, seperti kue lapis susu, kacang, lapis legit, lapis belacan dan lain sebagainya.



 

Pewarta: Andilala

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018