Pontianak (Antaranews Kalbar) - Calon Gubernur Kalimantan Barat nomor urut 2, dr. Karolin Margret Natasa menyatakan dirinya siap untuk mendorong percepatan pembangunan rel kereta api lintas Kalimantan, untuk memudahkan distribusi barang di provinsi itu.
"Pembangunan rel kereta di Kalbar akan dimulai tahun 2019. Pembangunan ini sudah masuk dalam penyusunan uji kelayakan yang dilakukan oleh Dirjen Perkeretaapian, dan kami siap untuk mendorong percepatan pembangunannya," kata Karolin di Pontianak, Senin.
Menurutnya, untuk tahap awal pembangunan rel kereta api itu dilakukan di Pontianak, Mempawah, Singkawang dan Sambas serta di wilayah perbatasan.
Lalu tahapan berikutnya dari Landak dan Sanggau.
"Jalur ini juga akan menghubungkan antarprovinsi di pulau Kalimantan. Peluang ini tentu harus kita manfaarkan ke depan dalam membangun dan mewujudkan Kalbar Hebat," tuturnya.
Dia menjelaskan, sebagai calon gubernur, dirinya nanti akan berupaya agar pembangun jalur rel kereta api ini bisa langsung menuju Kapuas Hulu.
"Untuk pembangunan rel kereta api ini, yang terberat yakni melewati beberapa wilayah gambut. Dan ini berdasarkan hasil kajian dari Dirjen Perkeretaapian," katanya.
"Namun, saat ini hal itu sudah tidak menjadi masalah, karena Dirjen Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan sudah ada solusinya, dan ada perlakuan khsusus untuk jalur rel yang melintasi tanah gambut itu," katanya lagi.
"Untuk tahun 2018 ini, pembangunan jalur rel ini dilakukan terlebih dahulu di Kalimantan Timur dan Tengah pada 2018, sementara untuk Kalbar akan dimulai tahun 2019 nanti," kata Karolin.
Dia berharap, dengan adanya pembangunan jalur kereta api di Kalbar, ke depan, akses transportasi barang akan semakin mudah dan diharapkan dapat menekan biaya transportasi angkutan barang dan berujung pada semakin murahnya harga barang di daerah.
"Kami jelas akan mendorong hal ini, untuk percepatan pembangunan ekonomi Kalbar, agar ke depan semakin baik lagi," kata Karolin.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
"Pembangunan rel kereta di Kalbar akan dimulai tahun 2019. Pembangunan ini sudah masuk dalam penyusunan uji kelayakan yang dilakukan oleh Dirjen Perkeretaapian, dan kami siap untuk mendorong percepatan pembangunannya," kata Karolin di Pontianak, Senin.
Menurutnya, untuk tahap awal pembangunan rel kereta api itu dilakukan di Pontianak, Mempawah, Singkawang dan Sambas serta di wilayah perbatasan.
Lalu tahapan berikutnya dari Landak dan Sanggau.
"Jalur ini juga akan menghubungkan antarprovinsi di pulau Kalimantan. Peluang ini tentu harus kita manfaarkan ke depan dalam membangun dan mewujudkan Kalbar Hebat," tuturnya.
Dia menjelaskan, sebagai calon gubernur, dirinya nanti akan berupaya agar pembangun jalur rel kereta api ini bisa langsung menuju Kapuas Hulu.
"Untuk pembangunan rel kereta api ini, yang terberat yakni melewati beberapa wilayah gambut. Dan ini berdasarkan hasil kajian dari Dirjen Perkeretaapian," katanya.
"Namun, saat ini hal itu sudah tidak menjadi masalah, karena Dirjen Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan sudah ada solusinya, dan ada perlakuan khsusus untuk jalur rel yang melintasi tanah gambut itu," katanya lagi.
"Untuk tahun 2018 ini, pembangunan jalur rel ini dilakukan terlebih dahulu di Kalimantan Timur dan Tengah pada 2018, sementara untuk Kalbar akan dimulai tahun 2019 nanti," kata Karolin.
Dia berharap, dengan adanya pembangunan jalur kereta api di Kalbar, ke depan, akses transportasi barang akan semakin mudah dan diharapkan dapat menekan biaya transportasi angkutan barang dan berujung pada semakin murahnya harga barang di daerah.
"Kami jelas akan mendorong hal ini, untuk percepatan pembangunan ekonomi Kalbar, agar ke depan semakin baik lagi," kata Karolin.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018